SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah menerapkan website pencatat kunjungan wisatawan di Malioboro bernama Sugeng Rawuh. Dari website yang sudah diujicobakan sejak pekan kedua November 2021 ini, masih banyak yang dievaluasi. Salah satunya ditemukan pengunjung yang menerobos dan tidak mengisi form.
Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta Ekwanto mengatakan bahwa kondisi Malioboro pada akhir pekan selalu ramai wisatawan.
"Saat ini sangat ramai (Malioboro). Kalau satu atau dua orang itu bisa langsung kami arahkan untuk mengisi form. Tapi biasanya saat pengunjung secara rombongan, masih ada yang menerobos," kata Ekwanto dihubungi wartawan, Senin (15/11/2021).
Ekwanto menjelaskan penerapan Sugeng Rawuh berimbas pada terjadinya antrian panjang. Kendati begitu pihaknya tetap memaklumi ketika ada orang yang masuk dengan argumen tertentu.
"Biasanya ada juga yang masuk karena buru-buru ya, lalu ada yang beargumen sendiri. Tapi kami memaklumi, karena Malioboro kan wisata terakhir setelah mereka lelah seharian berkeliling destinasi wisata di DIY," katanya.
Penerapan durasi dua jam selama di Malioboro akhirnya tak begitu optimal. Ekwanto mengatakan petugas akhirnya mengingatkan langsung wisatawan dengan cara memberitahu ketika sudah berada lama di satu titik tertentu.
"Jadi orang yang masuk dan menggunakan Sugeng Rawuh Rawuh hanya mendaftarkan nomor handphone saja. Nanti dari handphone itu ada notifikasi dari kami jika durasi kunjungan selama 2 jam telah berakhir. Namun petugas juga yang akhirnya mengingatkan langsung di lokasi bahwa durasi mereka telah habis," terang dia.
Terdapat 17 titik pintu masuk yang dijaga oleh petugas. Masing-masing petugas mengarahkan agar wisatawan mengisi nomor handphone sebelum beraktivitas di Malioboro.
"Sebenarnya ini yang paling simpel setelah evaluasi beberapa kali. Artinya memang tidak butuh waktu lama," katanya.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun
Ke depan, lanjut Ekwanto petugas di lapangan akan ditambah lebih banyak. Hal itu juga diakui adanya pengunjung yang menerobos karena petugas yang berjaga masih sedikit.
"Selain di pintu masuk Malioboro, juga ada di sirip-sirip jalan. Yang jelas petugas akan kami tambahkan, dan nantinya akan meminta bantuan dari Satpol PP, Linmas dan juga kepolisian setempat," terang dia.
Berita Terkait
-
Akibat Hujan Deras, Kunjungan Wisatawan di Bantul Turun
-
6 Makanan Khas Bogor, Bisa Jadi Sajian Khusus untuk Malam Tahun Baru
-
Tak Ditemukan, Tim Evakuasi Hentikan Pencarian Wisatawan Bekasi yang Tenggelam di Sawarna
-
Pencarian Wisatawan Bekasi yang Terseret Ombak di Perairan Sawarna Dihentikan
-
Selain Kerak Telor, Ini 5 Makanan Khas Betawi Paling Lezat dan Wajib Dicicipi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik