SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan mengintensifkan pemeriksaan atau screening Covid-19 di masyarakat. Terutama di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 yang berlaku di Kota Jogja. Screening itu untuk memastikan kondisi sebaran penularan Covid-19 tidak meluas.
Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi menyampaikan, pertumbuhan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta sudah cukup rendah. Tercatat per Rabu (17/11/2021) ada 27 kasus aktif Covid-19 yang dirawat dan isolasi.
Berdasarkan pelacakan terhadap kontak erat kasus aktif, Heroe menyebut, tingkat penularan cukup rendah yakni hanya satu atau dua kasus yang berasal dari kontak erat. Serta selebihnya ialah pasien yang tidak diketahui tertulari dari mana dan bagaimana.
“Kami sedang mencoba melakukan screening di masyarakat. Screening untuk melihat dan menilai apakah kasus Covid-19 di Kota Jogja benar- benar rendah karena tidak ada kasus," kata Heroe, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Delapan Kecamatan di Pekanbaru Sudah Zona Hijau Covid-19
Rencananya screening akan dilakukan kepada beberapa kelompok masyarakat di antaranya sekolah, petugas pelayan publik aparatur sipil negara (ASN). Sekolah menjadi sasaran karena sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Sedangkan ASN untuk memastikan potensi sebaran penularan Covid-19 di perkantoran.
“Screening terhadap siswa dan guru ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memastikan tidak ada penularan dari pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujarnya.
Untuk screening ASN dilakukan pada perkantoran lingkungan Pemkot Jogja dan petugas lapangan, mengingat para ASN terutama yang bertugas di lapangan berhubungan langsung dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan publik.
“Minggu depan akan kami coba maksimalkan melakukan skrining dengan rapid tes antigen,” ujarnya.
Heroe menegaskan bahwa dengan status PPKM level dua yang berlaku Kota Jogja dan seluruh kabupaten di DIY akan membuat masyarakat tetap berhati-hati dalam menjalankan berbagai aktivitas. Selama PPKM level dua, sambungnya, berbagai aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan meskipun dengan pembatasan-pembatasan dan protokol kesehatan.
Baca Juga: Covid-19 Riau Turun, Penambahan Jam Belajar Sekolah Tatap Muka Bakal Dikaji
“Jika dilihat dari berbagai indikator, Kota Jogja sudah bisa dikatakan masuk ke level satu. Vaksinasi sudah tuntas dan pertumbuhan kasus rendah. Tetapi karena masuk wilayah aglomerasi, DIY tetap masuk level dua,” kata dia.
Berita Terkait
-
Series 'Ckckck' Rilis Official Trailer, Poster sampai Gelar Special Screening!
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Cek Fakta: Kemenkes Wajibkan Pakai Masker Lagi Karena Kasus Covid-19 Melonjak, Benarkah?
-
Kasus Covid-19 Terus Naik, PB IDI Sebut Vaksinasi Bukan Segalanya
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025