SuaraJogja.id - Balai Pendidikan Menengah Sleman sampaikan klarifikasi mengenai jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah SMA/K, di wilayahnya.
Kepala Balai Dikmen Sleman Priyo Santoso mengatakan, dari sampling acak yang dilakukan, ia kembali mengumumkan bahwa ada 13 siswa dan satu orang guru terkonfirmasi positif Covid-19 di SMK N 1 Tempel, serta ada masing-masing dua orang siswa positif di SMA N 1 Pakem, SMA N 1 Cangkringan, SMA N 1 Seyegan.
"Sekaligus tolong untuk klarifikasi yang SMA N 1 Kalasan kemarin disampaikan ada satu [kasus positif Covid-19], tapi ternyata tidak ada. Ini tadi kirim hasilnya yang dari Puskesmas itu tidak ada. Jadi semua yang di PCR itu negatif," kata dia, Jumat (26/11/2021).
Sementara untuk SMA Insan Cendikia, Kapanewon Turi, pihaknya masih belum mendapatkan hasil laporan dari sekolah.
Baca Juga: Masih Ada Jalan Rusak, Pemkab Sleman Siapkan Rencana Perbaikan Tahun 2022
"Sementara tetap 20, 19 murid dan satu guru," kata dia.
Ia menambahkan, ada perbedaan dalam proses tracing kasus tersebut antara SMK N 1 Tempel dan lima sekolah lainnya. Tracing untuk kasus di SMA N 1 Seyegan, SMA N 1 Cangkringan dan SMA N 1 Pakem dilakukan pula bagi teman sekelas pasien kasus Covid-19, yang masuk PTM pada waktu yang sama. Serta keluarga pasien.
Sementara itu, tracing di SMK N 1 Tempel tidak lagi dilakukan terhadap siswa. Mengingat pada 24 November 2021, tes usap PCR yang dilakukan di sana tak menggunakan sampling acak per kelas seperti di lima sekolah lain.
"Kalau di Tempel itu, di sana ada 107 siswa. Sampel diambilkan dari tiga kelas yang masuk hari itu. Jadi diambil semuanya yang masuk di hari itu, menyeluruh," ungkap dia.
"Sehingga, kalau mau ditracing, siapa lagi? Karena hari itu juga di sekolah itu yang masuk cuma tiga kelas. Sedangkan untuk sekolah yang sampelnya [tes acak] tidak merata di seluruh kelas, sudah hari ini dilakukan [tracing], di Cangkringan hari ini sudah dilakukan, di Pakem juga sudah," tambahnya.
Baca Juga: Perizinan Tingkat Nasional Sudah Dikantongi, Sleman Temple Run 2021 Siap Digelar
Ia menyebut, untuk mengecek pelaksanaan PTM terbatas jenjang SMA/K di Sleman, pihaknya akan melakukan tes usap PCR secara acak, kepada total 43 sekolah, baik negeri maupun swasta.
Sebelumnya, Priyo Santoso mengatakan, pada Rabu (24/11/2021) ada enam sekolah dijadwalkan menerima tes usap acak. Dari tes PCR tersebut, hasil yang muncul yakni 13 siswa dan 1 guru positif Covid-19 di SMK N 1 Tempel; dua siswa positif di SMA N 1 Pakem; dua siswa positif Covid-19 dijumpai di SMA N 1 Seyegan; dua siswa di SMA N 1 Cangkringan dan satu siswa lagi di SMA N 1 Kalasan.
"Tadi perkembangannya di Kalasan ada satu. Dari SMK Insan Cendikia [Kapanewon Turi] tadi kami hubungi, mengatakan hasil dari Puskesmas belum keluar atau belum disampaikan. Tetapi dia juga mau segera mengonfirmasi. Tapi sampai sekarang kami belum dapat informasinya," ungkap Priyo, Kamis malam.
Pernyataan tersebut, berbeda dengan yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama di hari yang sama, bahwa dari hasil sampling acak PCR di sekolah-sekolah jenjang SMA/K pada 24 November 2021, dijumpai ada 14 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di SMK Negeri 1 Tempel.
"Selain itu, ada dua orang positif Covid-19 di SMA N 1 Cangkringan; dua orang positif di SMA N 1 Seyegan; dua positif Covid-19 di SMA N 1 Pakem," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Jangan Sampai Salah, Begini Cara Tanda Tangan Materai Tempel CPNS Yang Benar
-
Buntut Layanan E-Materai Peruri Eror, CPNS Kementerian ESDM Boleh Pakai Materai Tempel
-
Aturan Tanda Tangan Materai Tempel CPNS 2024, Beda dengan e-Materai
-
Awas Tertipu! Ini 3 Ciri Materai Tempel Palsu, Cek Validasi Sekarang!
-
Atalia Praratya Positif COVID-19, Ridwan Kamil Lolos dari Penularan?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia