SuaraJogja.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Persetujuan itu dikeluarkan pada awal bulan ini.
Namun demikian, hingga kini belum ada realisasi terkait rencana tersebut. Alasannya karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih berfokus melaksanakan vaksinasi berbasis risiko seperti tenaga kesehatan (nakes) serta orang yang sudah lanjut usia (lansia).
Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul sedang berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat agar anak-anak bisa segera divaksin.
"Khususnya untuk anak di atas umur 6 sampai 11 tahun," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada Minggu (28/11/2021).
Baca Juga: Pastikan Tak Ada Penyebaran Covid-19, Pemkot Jogja Lakukan Screening di Sekolah
Ia mendesak agar anak usia 6-11 segara divaksin lantaran sudah muncul klaster SD. Padahal mereka belum mendapat vaksinasi Covid-19.
"Itu (vaksinasi anak usia 6-11 tahun) sekarang kan belum dilakukan karena kenyataannya klaster sd terjadi. Sementara mereka belum divaksin," tutur politisi PKB itu.
Kendati begitu, masyarakat diminta tidak perlu khawatir ihwal munculnya klaster di sekolah. Dikatakannya, pembelajaran tatap muka (PTM) tetap jalan terus.
"Tidak perlu semua sekolah di Bantul ditutup gegara klaster yang muncul di sekolah. Kami jalan terus, yang ditutup hanya di sekolah yang muncul klaster Covid-19," katanya.
Sekadar diketahui, persetujuan vaksin Sinovac untuk anak-anak usia 6-11 tahun didapatkan setelah dilakukan pembahasan dan pengkajian antara BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 terhadap aspek khasiat dan keamanannya.
Baca Juga: Pemberi Uang Manusia Silver di Sleman Kena Denda, Warga Palbapang Bunuh Diri Usai Kirim WA
Aspek tersebut berdasarkan studi klinik di China dengan total 1.050 anak yang menunjukkan vaksin aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada anak usia 6-11 tahun.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pastikan Tak Ada Penyebaran Covid-19, Pemkot Jogja Lakukan Screening di Sekolah
-
Pemberi Uang Manusia Silver di Sleman Kena Denda, Warga Palbapang Bunuh Diri Usai Kirim WA
-
Info Vaksin Surabaya Jumat 26 November 2021, Puskesmas Wonokromo Pakai Vaksin AstraZeneca
-
Sinovac Uji Klinis Vaksin Covid-19 Corovac untuk Anak dan Remaja, Apa Hasilnya?
-
Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Polda Metro Jaya Tunggu Juknis dari Kemenkes
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Erick Thohir Semringah Lihat Daftar Pemain Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang
-
Kuota 11 Pemain Asing Liga 1: Klub Berprestasi atau Malah Babak-belur?
-
Besok Demo Besar Ojol, 500 Ribu Pengemudi Matikan Aplikasi
-
Alasan PPATK Blokir Rekening Masyarakat Sejak Kemarin
-
5 Mobil Matic Murah untuk Kaum Hawa: Hemat Bensin, Pilihan Warna Dukung Gaya
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi