SuaraJogja.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora) RI Zainudin Amali menyatakan perubahan zaman membuat banyak organisasi kepemudaan yang yang tak mempunyau tujuan dan arah yang tidak jelas. Padahal tantangan kedepan semakin berat dengan adanya persaingan, baik di dalam maupun luar negeri.
"Banyak organsasi kepemudaan yang masih berjalan dengan arah yang tidak jelas. ini yang saya potret," ujar Menpora disela Pelantikan DPP Ikatan Muda Muhammadiyah di UAD, Minggu (28/11/2021).
Selain tak punya arah, menurut Menpora, muncul gejaja organisasi kepemudaan yang merasa ekslusif. Sikap-sikap egoisme kelompok semacam in harus dihentikan.
Karenanya pemerintah, dalam hal ini Kemenpora memformulasi organisasi kepemudanan di Indonesia. Dengan demikian organisasi-organisasi tersebut memiliki arah yang jelas.
Baca Juga: Sejarawan Muhammadiyah Harus Berpikir Terbuka, Haedar Nashir: Perlu Hati dan Kejujuran
"Disamping kekhususan organisasi masing-masing, organisasi kepemudaan juga harus ada tujuan yang jelas. Karena kedepan kita dihadapkan tantangan yang luar biasa dengan adanya bonus demografi. Kalau kita tidak siap maka pasti bonus demografi akan menjadi mudarat, bukan manfaat bagi bangsa," ungkapnya.
Menpora menambahkan, persyarikatan Muhammadiyah bisa menjadi contoh bagaimana organisasi memiliki panduan yang jelas dalam gerak langkah kedepan. Persyarikatan ini tidak hanya menyampaikan dakwah dan menaungi umat juga ikut bertanggungjawab pada kemajuan bangsa dan negara.
"Konsistensi muhammadiyah yang inklusif jadi satu model pengelolaan gerakan, organisasi yang gerak langkah jelas. Ini sejalan dengan sikap inklusif yang ditunjukkan persyarikatan ini yang mau menerima pendapat dan pandangan," ungkapnya.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan, semua pihak perlu menyebarluaskan semangat kebersamaan. Hal ini penting karena munculnya tanda-tanda menguatnya eksklusivitas kelompok.
"Kesadaran kelompok itu wajar apalagi dalam masyarakat kita, tetapi ketika berlebihan itu lalu yang muncul adalah eksklusivitas yang bersifat fanatik," tandasnya.
Baca Juga: Haedar Nashir: Kepentingan Politik Kekuasaan Kerap Mengubah Realitas Sejarah
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sejarawan Muhammadiyah Harus Berpikir Terbuka, Haedar Nashir: Perlu Hati dan Kejujuran
-
Haedar Nashir: Kepentingan Politik Kekuasaan Kerap Mengubah Realitas Sejarah
-
Ada Pengaturan Skor, Menpora Minta PSSI Selesaikan Kasus Suap Mafia Bola Liga 3
-
Menpora Dorong PSSI Hukum Berat Pelaku Suap Pemain dan Ofisial Klub Liga 3
-
Pemerintah Tunggu Kepastian NPC soal Tuan Rumah ASEAN Para Games
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?