SuaraJogja.id - Menyusul potensi kebencanaan di Kota Jogja yang sewaktu-waktu terjadi, Pemkot Yogyakarta telah menyiapkan anggaran Sebesar Rp1,8 miliar untuk penanganan bencana. Anggaran yang masuk dalam APBD itu dialokasikan dalam pos Dana Tak Terduga (DTT) tahun 2021 yang disatukan dengan biaya penanganan Covid-19.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menerangkan, penggunaan anggaran tersebut nantinya dialokasikan untuk mitigasi, penanggulangan dan dampak kebencanaan yang terjadi.
"Sudah kami anggarkan di APBD 2021 yakni sebanyak Rp1,8 miliar, itu masih bisa di-recofusing lagi," kata Heroe, kepada wartawan, Senin (29/11/2021).
Heroe melanjutkan, pada 2021 postur APBD memang diperuntukkan bagi urusan kebencanaan. Hampir semua anggaran diperuntukkan bagi penanganan bencana pandemi Covid-19 termasuk juga bencana alam.
"Posturnya memang dibuat untuk tanggap bencana. Semua anggaran APBD kami arahkan untuk kebencanaan termasuk bencana alam dan juga penanganan Covid-19," kata Heroe yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Kota Yogyakarta.
Namun begitu, pihaknya berharap masuknya musim penghujan dan optimalnya penanganan Covid-19 tidak menimbulkan bencana alam yang serius hingga mengkhawatirkan dari sisi anggaran yang telah direncanakan. Pihaknya berharap agar semua pihak, lebih waspada atas kondisi musim penghujan saat ini.
"Dari sisi anggaran kita harap memang tidak ada bencana yang besar sekali sehingga menguras terlalu banyak dari perencanaan yang sudah dianggarkan," ujarnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kota Yogayakarta Nur Hidayat menyatakan, anggaran kebencanaan yang masuk ke dalam pos DTT diperuntukkan bagi penyediaan peralatan mitigasi bencana.
Di sisi lain, anggaran juga dimungkinkan untuk melakukan pembiayaan dampak bencana yang terjadi di fasilitas publik dan area pemukiman masyarakat.
Baca Juga: DPRD DKI Sahkan APBD 2022 Sebesar Rp82,47 Triliun dan Beri Catatan ke Anies
"Biasanya bantuan pemakaman (untuk Covid-19), terpal, karung pasir, material dan perbaikan rumah yang tidak layak untuk dihuni karena korban bencana alam menggunakan anggaran tersebut," ujar Nur.
Berita Terkait
-
DPRD DKI Sahkan APBD 2022 Sebesar Rp82,47 Triliun dan Beri Catatan ke Anies
-
Kecewa Diultimatum Segera Pindah, PKL Malioboro: Batas Waktunya Terlalu Cepat
-
Isu Relokasi Muncul Lagi, Sejumlah PKL Malioboro Diultimatum untuk Pindah
-
4 Siswanya Positif Covid-19, Pemkot Jogja Belum Berencana Gunakan Swab PCR
-
Mendagri Tegur Pemda yang Realisasi Belanja APBD-nya Masih Rendah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
-
Kerja di Luar Negeri Aman? BP3MI DIY Beri Peringatan Penting Sebelum Tergiur Gaji Tinggi
-
Jalan Sedogan-Balerante 'Dikepung' Portal! Pemkab Sleman Ambil Tindakan Tegas Atasi Truk Galian C yang Meresahkan Warga
-
Siap Taklukkan Menoreh? BiosfeRun 2025 Suguhkan Rute Baru Berstandar Internasional
-
Aliansi Jogja Memanggil Bongkar Kekerasan Aparat, Tuntut Pembebasan Aktivis hingga Reformasi Polri