Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 01 Desember 2021 | 11:04 WIB
Kabupaten Megetan

SuaraJogja.id - Cerita sejarah Kabupaten Magetan bermula pada saat masa Mataram Islam dan kolonial, sekitar tahun antara tahun 1588 hingga 1681. Pada masa inilah, asal mula nama Kabupaten Magetan.

Meski sebenarnya, ada bukti-bukti artefaktual yang tersebar di berbagai lokasi di wilayah Magetan ini menunjukkan bahwa, jauh sebelum era Mataram Islam dan Kolonial Belanda sudah orang yang berdiam di tempat ini. Hal itu ditunjukkan dengan sisa-sisa tempat ibadah yang ada.

Melansir dari laman kemendikbud.go.id, dijelaskan bahwa penamaan nama Kabupaten Magetan berasal dari nama seorang yang bernama Ki Ageng Mageti, yang telah menunjukkan kesetiaan dan kerelaannya untuk ditempati oleh Basah Gondokusomo, salah seorang kerabat dari kerajaan mataram islam.

Dulunya, wilayah di Magetan ini merupakan kekuasaan dari kerajaan mataram islam yang dipimpin oleh raja bergelar Amangkurat 1. Hingga kemudian di kerajaan ada gonjang-ganjing dan menuduh salah seorang kerabat keraton ikut berperan dalam penentangan kebijakan raja.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Magetan, Kota Kaki Gunung Lekat dengan Mataram Islam

Akhirnya, Basah bibit atau Basah Gondo Kusumo, salah seorang kerabat keraton itu, diasingkan selama 40 hari di daerah gedong kuning di Semarang. Setelah masa pengasingannya terlewati, akhirnya Basah Gondo Kusumo pergi bersama kakek buyutnya bernama Basah Suryaningrat ke sebelah timur Gunung Lawu.

Aktivitas para pendaki di Gunung Lawu Magetan Jawa Timur (Foto: Beritajatim.com)

Sebab ia mendengar bahwa di daerah tersebut tersiar kabar ada agenda babat hutan yang dilakukan oleh Ki Buyut Suro atau Ki Ageng Getas.

Setelah sampai di tempat, akhirnya Basah Gondo Kusumo bersama Basah Suryaningrat mendapat informasi bahwa agenda babat hutan ini atas saran dari Ki Ageng Mageti.

Setelah mendapat informasi tersebut, mereka berdua menemui Ki Ageng Mageti untuk meminta sebidang tanah. Tanah yang diminta itu pun diberikan kepadanya. Selanjutnya, Basah gondokusumo menjadi penguasa di tempat yang sekarang disebut Kabupaten Magetan.

Basah Gondo Kusumo mendapat gelar Yosonegoro. Peristiwa pengangkatan ini terjadi pada tanggal 12 Oktober 1674 dengan condrosenggolo ‘Manunggaling Roso Suko Hambangun”, dan atas jasa-jasa Ki Ageng Mageti yang memberikan tanahnya, akhirnya daerah ini bernama Magetan.

Baca Juga: Nyaru Jadi Petugas Vaksinasi, Maling Embat Emas 23 Gram Milik Lansia di Magetan

Berikut daftar Bupati yang pernah memimpin di Kabupaten Magetan:

  1. Raden Tumenggung Yosonegoro 1675 - 1703
  2. Raden Ronggo Galih Tirtokusumo 1703 - 1709
  3. Raden Mangunrono 1709 - 1730
  4. Raden Tumenggung Citrodiwirjo 1730 - 1743
  5. Raden Arja Sumaningrat 1743 - 1755
  6. Kanjeng Kyai Adipati Poerwadiningrat 1755 - 1790
  7. Raden Tumenggung Sosrodipuro 1790 - 1825
  8. Raden Tumenggung Sosrowinoto 1825 - 1837
  9. Raden Mas Arja Kertonegoro 1837 - 1852
  10. Raden Mas Arja Hadipati Surohadiningrat III 1852 - 1887
  11. Raden M.T. Adiwinoto (R.M.T Kerto Hadinegoro) 1887 - 1912
  12. Raden M.T. Surohadinegoro (RAA Hadiwinoto) 1912 - 1938
  13. Raden Mas Tumenggung Soerjo 1938 - 1943
  14. Raden Mas Arja Tjokrodiprojo 1943 - 1945
  15. Dr. Sajidiman 1945 - 1946
  16. Sudibjo 1946 - 1949
  17. Raden Kodrat Samadikoen 1949 - 1950
  18. Mas Soehardjo 1950 - 1950
  19. Mas Siraturahmi 1950 - 1952
  20. M. Machmud Notonindito 1952 - 1960
  21. Soebandi Sastrosoetomo 1960 - 1965
  22. Raden Mochamad Dirjowinoto 1965 - 1968
  23. Boediman 1968 - 1973
  24. Letkol Pak. Djajadi 1973 - 1978
  25. Bambang Koesbandono 1978 - 1983
  26. Drg. H.Mohammad Sihabudin 1983 - 1988
  27. Soedharmono 1988 - 1998
  28. Soenarto 1998 - 2003
  29. Saleh Mulyono 2003 - 2008
  30. Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM. 2008 - 2013, 2013 - 2018
  31. Dr. Drs. Suprawoto, SH, M.Si 2018 – Sekarang

Sebagai tempat yang berjuluk sebagai ‘The Nice of Java’ yang mempunyai arti tempat indah di Jawa Timur yang memiliki hawa sejuk dengan panorama alam memukau, serta ‘Kota Kaki Gunung’ karena letak geografisnya yang berada di kaki dan lereng Gunung Lawu.

Dan berjuluk ‘The Sunset of East Java’ sebab letaknya berada di ujung paling barat Provinsi Jawa Timur, ternyata Kabupaten Magetan ini juga menyimpan beberapa destinasi wisata pilihan populer, di antaranya:

Wisata Genilangit, menawarkan wahana bermain di Rumah Hobbit, menjelah tempat wisata dengan ATV, serta bersepeda di angkasa. Untuk memasuki tempat ini wisatawan hanya dikenakan tarif sebesar Rp5.000.

Telaga Sarangan, menawarkan keindahan alam dengan pemandangan danau yang berada di atas gunung. Saat datang di tempat ini pengunjung bisa menikmati danau dengan berkeliling menaiki speedboad dengan harga Rp60.000. Dan karcis masuk di tempat ini adalah seharga Rp15.000.

Terowongan Lowo, merupakan sungai kecil dengan arus tenang yang menyegarkan. Uniknya, terdapat replika kelelawar yang menyerupai terowongan. Karcis masuk tempat ini adalah seharga Rp10.000.

Air Terjun Tirtosari, menawarkan keindahan air terjun. Untuk memasuki tempat ini pengunjung hanya dikenakan tarif sebesar Rp10.000.

Mojosemi Forest Park, menawarkan berbagai wahana seperti naik flying fox dan high rope adventure hingga berkeliling tempat wisata dengan menaiki ATV atau mobil jeep. Karcis tempat ini adalah Rp20.000. dan lain sebagainya.

Penduduk yang tinggal di daerah Kabupaten Magetan ini mayoritas berasal dari suku jawa. Dan penduduk yang tinggal di tanah seluas 688,85 km ini berprofesi bermacam-macam. Mulai dari buruh, karyawan, pegawai swasta, hingga pegawai negeri sipil.

Demikianlah sejarah Kabupaten Magetan yang berasal dari nama Ki Ageng Mageti.

Kontributor : Agung Kurniawan

Load More