SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta meminta pedagang yang ada di lokasi wisata termasuk di Malioboro tidak melayani pedagang yang belum terskrining. Pedagang harus mengecek bukti vaksin atau kartu sehat wisatawan yang berbelanja.
Hal itu juga berlaku pada penerapan skema satu pintu masuk (one gate system) yang mengharuskan bus wisata terpantau di terminal Giwangan. Pemeriksaan kedatangan wisatawan menjelang akhir tahun guna mencegah potensi lonjakan kasus baru Covid-19 juga dioptimalkan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut, bus wisata yang masuk ke terminal Giwangan dan mendapat pemeriksaan petugas akan mendapat stiker penanda. Stiker tersebut yang nantinya menjadi syarat perjalanan antar daerah. Skema ini diberlakukan Pemkot Jogja untuk meminimalisir lonjakan kasus Covid-19.
"Saya sudah koordinasikan dengan toko oleh-oleh agar berkomitmen dan tidak menerima bus wisata yang tidak masuk lewat Giwangan. Karena sebenarnya pelapis dan upaya menjaga agar tidak ada lonjakan kasus baru ini adalah upaya dari kita semua," kata Heroe kepada wartawan Jumat (3/12/2021).
Baca Juga: Pecundangi Persijap Jepara, PSIM Yogyakarta Segel Tiket Babak Delapan Besar Liga 2
Heroe menjelaskan, masih ada bus wisata yang tidak melewati terminal Giwangan sehingga tidak mendapatkan tempat parkir. Sopir bus cenderung memarkirkan kendaraannya ke tempat oleh-oleh di Kota Jogja. Temuan ini kadang juga membuat akses jalan yang biasanya sempit menjadi penuh dengan badan bus dan tidak jarang dikeluhkan oleh pengendara lain dan juga warga sekitar.
"Karena banyak yang tidak bisa parkir tapi langsung ke toko oleh-oleh, nah kemarin itu masih ada yang ditemukan. Maka dari itu coba kami kondisikan dengan pihak kemantren," katanya.
Heroe menyebut, sentra oleh-oleh menjadi titik rawan bagi bus wisata untuk menurunkan penumpang yang belum terskrining atau diperiksa oleh petugas. Titik-titik lain biasanya minim.
"Ya toko oleh-oleh itu yang rawan. Biasanya bus wisata ini menurunkan penumpang di sana atau parkir lalu nanti dijemput lagi," ungkap Heroe.
Pemkot Yogyakarta, menegaskan kepada pelaku pariwisata mulai dari hulu ke hilir untuk bersama-sama menjaga protokol kesehatan dan aturan perjalanan wisata di masa pandemi Covid-19 ini. Dengan demikian, potensi si lonjakan kasus Covid-19 yang berdampak pada semua sektor bisa diantisipasi.
Baca Juga: Saksikan!! Link Live Streaming Persijap Vs PSIM Yogyakarta, Sedang Bertanding
Dihubungi terpisah, Ketua Koperasi Bakpia Sumekar, Sumiyati mengaku cukup sulit memantau anggotanya untuk tegas menolak wisatawan yang belum terskrining. Pasalnya tidak semua pedagang tergabung dalam komunitas.
"Kalau kita di sentra itu tempatnya di kampung gang kecil jadi tidak menerima tamu yang pakai bus wisata. Yang untuk tujuan bus wisata itu, bakpianya tidak ikut dalam kelompok kita, berdiri sendiri," ungkap Sumiyati.
Namun begitu, ia mengakui bahwa sejak sektor wisata perlahan-lahan bangkit aktivitas di daerah itu maupun lalu lintas bus wisata cukup padat. Apalagi pada akhir pekan, Jalan KS Tubun yang kecil kadang bisa tertutup penuh oleh bus wisata yang parkir di kawasan itu.
"Biasanya kami memang ada sentra parkir bus yang milik lahan pribadi. Saya juga kurang tahu apakah bus tersebut sudah melewati Giwangan atau belum. Tapi Kalau pas rame memang mengganggu akses jalan utamanya di KS Tubun," kata dia.
Berita Terkait
-
10 Surga Tersembunyi di Lombok, Wisata Lombok yang Lagi Hits
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini