SuaraJogja.id - Puluhan nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama menggeruduk kantor cabang di Jalan Sisingamangaraja, Yogyakarta, Senin (06/12/2021) siang. Mereka menuntut kejelasan tabungan mereka yang tak juga bisa dicairkan.
Padahal ada sekitar 10 ribu nasabah di DIY yang bernasib sama dengan mereka. Simpanan di koperasi yang berkantor pusat di Bogor, Jawa Barat tersebut mencapai lebih dari Rp800 miliar.
"Harusnya bulan desember ini kami mendapatkan 4 persen dari total simpanan kami sesuai kesepakatan awal, tapi sampai sekarang tidak bisa kami ambil, padahal itu uang kami sendiri," ungkap salah seorang nasabah, Nurlia disela aksi.
Menurut warga Godean tersebut, tabungannya tersebut sedianya akan digunakan untuk menguliahkan anak-anaknya. Sebagai orang tua tunggal, dia awalnya menyimpan tabungan sekitar Rp300 juta di KSP Sejahtera Bersama cabang Godean demi membayar SPP anak-anaknya.
Baca Juga: Sasar Warga Rentan Sosial, Pemkot Yogyakarta Gelar Vaksinasi di Malam Hari
Namun tabungan yang disimpannya sejak 2015 dari hasil memiliki beberapa kamar kos dan teknisi TV berlangganan ternyata raib. Saat dia menanyakan ke kantor cabang, berbagai alasan disampaikan sehingga tabungannya tak bisa dicairkan.
Pihak koperasi beralasan keputusan pencairan tabungan dari kantor pusat. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan informasi pengembalian uang mereka dari pihak manapun.
"Saya mau bayar semesteran untuk kuliah anak, tapi saat saya minta uang saya dikembalikan tapi koperasi ternyata memberikan. Padahal itu baru 4 persen, lalu sisanya yang 96 persen bagaimana nasibnya. Karenanya kami menuntut pengembalian uang kami hari ini ," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Eddy Santosa, pensiunan Mitra Pemasaran di KSP Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja yang juga terkena prank koperasi tempat dia bekerja. Uang tabungannnya sekitar Rp 764 juta di koperasi tersebut juga raib dan tidak bisa dicairkan.
"Saya sudah pensiun dan berharap bisa menabung untuk masa tua saya. Tapi tiba-tiba uang saya di koperasi ini hilang dan tidak bisa dicairkan," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Cuma Gudeg, Ini 5 Makanan Khas Yogyakarta yang Lezat Tak Ada Duanya!
Koperasi bekas dia bekerja hanya memberikan janji untuk pencairan uangnya sejak beberapa bulan terakhir. Meski sudah ditagih lima kali, tidak sepeser pun tabungannya yang kembali.
Padahal dari rekening koran yang diprint-out, uang tabungan mereka sudah didebet atau dicairkan. Namun dia sama sekali tidak menerima uang tersebut.
"Sampai hari uang saya sama sekali tidak dikembalikan, bahkan dari 4 persen yang dijanjikan pun tidak diberi," tandasnya.
Ketua Tim Kerja Fakta Kasus KSP Sejahtera Bersama, Dyapari Aritonang menjelaskann, pimpinan koperasi tersebut berjanji mencairkan 4 persen dari totak dana simpanan nasabah sekitarJuli 2021 lalu. Hal ini sesuai keputusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Namun baru sekitar 1 persen nasabah yang mendapatkan pencairan dana mereka. Sedangkan 99 persen dana milik nasabah belum cair sampai Desember 2021 ini.
"Padahal untuk pencairan desember baru di angka 4 persen, belum seluruh dana simpanan nasabah, tapi itu juga belum didapatkan," ungkapnya.
Sementara Branch Manager KPS Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja, Nur Syamsiah yang menemui pendemo mengaku sudah berkali-kali juga menyampaikan keluhan nasabah ke kantor pusat. Namun sampai saat ini kantor pusat beralasan tidak memiliki dana untuk dicairkan bagi nasabah mereka.
"Barusan saya telpon dan memberikan laporan ke kantor pusat untuk memberikan gambaran kondisi [nasabah] di jogja. Saya yang menghadapi setiap hari, saya juga tidak tega karena saya juga merasakan penderitaan. Tapi pada intinya kantor pusat kalau sudah ada uang tidak akan menunda-nunda [pencairan tabungan]," ungkapnya.
Ketiadaaan dana di kantor pusat, lanjut Nur karena aset yang mereka miliki tidak laku terjual. Akibatnya pimpinan tidak bisa mengembalikan uang nasabah.
"Tapi kenyataannya aset belum ada yang terjual sama sekali, ini yang akhirnya tidak bisa membayarkan tabungan semua anggota nasabah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Buat Anak, Siapkan Dana Pendidikan dengan Tabungan BRI Junio Rencana, Ada Hadiah Menariknya Juga
-
Mulai Rp100 Ribu, Wujudkan Mimpi Masa Depan dengan Tabungan Rencana BRI!
-
Buka Tabungan Anak di BRI Junio Rencana via BRImo, Mudah dan Cepat!
-
Tak Perlu Mahal! BSI Tawarkan Solusi Investasi Emas Mulai dari Nominal Kecil
-
Biar Enggak Makan Tabungan, Ini Pentingnya Bijak Kelola Keuangan dengan Tabungan BRI
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak
-
Bahlil Bantah Jokowi Masuk Golkar: Beliau Berdiri di Atas Semua Partai