SuaraJogja.id - Sejarah Tenis Meja tak bisa lepas dari negara Inggris. Bahkan, nama ping pong yang familiar di Indonesia berasal dari pabrikan Inggris, J.Jaques and Son Ltd sebagai nama merk dagangnya. Namun, dunia kemudian lebih mengenal olahraga ini dengan nama tenis meja.
Ada versi tentang awal tenis meja tercipta, yang tertulis dalam buku "Table Tennis: Steps to Success, yang ditulis Larry Hodges tahun 1993". Versi ini menyebut bahwa tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan kelas atas sebagai permainan di ruang tamu, setelah makan malam.
Sementara dalam versi lain yang ditulis Greg Letts dalam Live About, banyak yang meyakini tenis meja merupakan permainan yang dikembangkan perwira militer Inggris di India sekitar tahun 1860-1870. Entah mana yang benar, namun seiring berjalan waktu, tenis meja semakin digemari di Eropa, terutama Inggris.
Bola yang terbuat dari karet, dibalut benang, tak lagi dipukul menggunakan buku besar. Jaques memproduksi peralatan tenis meja dengan harga yang lumayan mahal.
Bola yang digunakan kemudian bergeser ke bola seluloid yang diperkenalkan penggemar tenis meja Inggris, James W.Gibb tahun 1901. Lalu tahun yang sama, E.C Goode menemukan raket yang terbuat dari bilah kayu yang ditempeli selembar karet berbintik.
Setelah dua inovasi itu, muncul sebuah kejuaraan dunia tahun 1902. Kejuaraan ini terhitung tidak resmi karena asosiasi dunia belum ada dan belum banyak negara punya organisasi. Kala itu, sistem perhitungan meniru tenis lapangan.
Federasi tenis meja dunia (ITTF) resmi berdiri pada 1926. Tak lama kemudian, sebuah kejuaraan tenis meja dunia, untuk kali pertama digelar di London. Olahraga ini semakin populer hingga beberapa negara ikut membuat asosiasi, termasuk Amerika Serikat tahun 1933.
Tenis Meja di Indonesia
Di Indonesia, organisasi tenis meja mulai ada sejak 1939 dengan nama Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian pada tahun 1958, namanya menjadi PTMSI atau singkatan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bisnis Agen Perjalanan di Inggris Dihantam Varian Omicron
Perubahan nama dari PPPSI ke PTMSI dilakukan dalam kongres di Kota Solo. PTMSI kemudian resmi menjadi member federasi tenis meja Asia (TTFA) tahun 1960, lalu dilanjutkan jadi member internasional ITTF tahun 1961. Nama PTMSI bertahan hingga sekarang.
Sebelum ada organisasi ini, tenis meja di Indonesia lebih sering dimainkan para warga Belanda di sebuah balai pertemuan. Hanya pribumi tertentu saja yang kemudian mengetahui dan ikut bermain tenis meja.
Meski sudah banyak negara membuat organisasi tenis meja, namun ajang ini baru diperkenalkan di Olimpiade pada 1988. Seperti bulu tangkis maupun tenis lapangan, kelas yang dipertandingkan terdiri dari tunggal putra dan putri serta ganda putra dan putri.
Perkembangan Tenis Meja di Indonesia
Setelah PTMSI eksis, terutama menjadi member TTFA dan ITTF, tenis meja di Indonesia berkembang pesat. PTMSI mulai membina dan melatih secara intensif para atlet karena Indonesia sering mendapat undangan untuk tampil di sederet kejuaraan internasional.
Olahraga ini juga mulai masuk sebagai bagian dari aktivitas tambahan para pelajar di Indonesia. Tenis meja dimainkan dari mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Berita Terkait
-
Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
-
Legenda Dennis Bergkamp: The Non-Flying Dutchman yang Ubah Wajah Arsenal
-
Mirip Pratama Arhan, Arne Slot Soroti Lemparan Maut Brentford yang Bikin Liverpool Terjungkal
-
Manchester United Akhiri Kutukan Brighton, Amorim Tetap Kritik Pemainnya
-
Ruben Amorim Makin Pede Usai Kalahkan Brighton, Katanya Manchester United Pantas Menang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan