Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 09 Desember 2021 | 10:25 WIB
Sejumlah pohon bakau (mangrove) mati diduga akibat aktivitas penambangan pasir di kawasan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Senin (1/11/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

SuaraJogja.id - Hutan merupakan wilayah daratan yang didominasi oleh pohon. Salah satu yang penting adalah hutan Mangrove. Apa fungsi hutan mangrove?

Hutan merupakan ekosistem terestrial yang dominan di bumi dan tersebar di seluruh dunia. Begitu besar peranan hutan bagi bumi, karena hutan menyumbang 75 persen dari produksi primer bruto biosfer bumi, dan mengandung 80 persen biomassa tanaman Bumi.

Sebelum membahas soal hutan mangrove, kita bahas dulu soal hutan secara luas. Dari beberapa jenis hutan yang ada di Indonesia, 5 di antaranya adalah:

  1. Hutan hujan tropis
  2. Hutan Bakau
  3. Hutan Rawa
  4. Hutan Sabana
  5. Hutan Musim

Dari lima jenis hutan yang ada di Indonesia tersebut, ada satu hutan yang tumbuh dari tempat-tempat pelumuran dan akumulasi bahan organik yaitu hutan bakau atau biasa disebut hutan mangrove.

Baca Juga: Lahan Pohon Mangrove di Muaragembong Menyusut, Habitat Lutung Jawa Terancam

Ilustrasi hutan mangrove. (Pixabay/1CzPhoto)

Hutan Mangrove merupakan hutan yang tumbuh di air yang payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air. Baik dari teluk-teluk yang terlindungi gempuran ombak maupun sekitar muara sungai yang airnya mengalir lambat dan mengendapkan lumpurnya yang di bawa dari hulu.

Hutan bakau atau magrove menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekitar khatulistiwa tropika dan sedikit subtropika.

Luas hutan mangrove di Indonesia merupakan yang terluas di dunia, yakni sekitar 2,5 hingga 4,5 juta hektare. Luas tersebut hutan mangrove yang ada di Brazil, Nigeria dan Australia.

Ciri-ciri Hutan Mangrove

Dikutip dari laman ilmugeografi.com, ada beberapa ciri-ciri Hutan Mangrove, diantaranya:

Baca Juga: Lahan Mangrove Menyusut, Lutung Jawa di Muaragembong Terancam Punah

1. Sebagian hanya terdiri dari satu jenis pohon

Sebegitu banyaknya pohon Bakau, maka dinamakan hutan bakau atau mangrove.

Hutan Mangrove di Desa Muliyosari, Kecamatan Pasirsakti, Lampung Timur. [ISTIMEWA]

2. Mempunyai akar pohon yang tidak beraturan

Akar tanaman bakau cenderung mencuat keatas, maka kita akan melihat akar-akar yang mencuat dari pemukaan air yang menggenang.

3. Tanamannya memiliki biji atau kecambah di pohonnya

Ciri lainnya adalah memiliki biji yang bersifat viviar yang artinya muncul kecambah di tanaman mangrove itu sendiri

4. Memiliki lentisel di bagian kulit pohon

Ciri lainnya memiliki lentisel atau atau lubang-lubang kecil yang terdapat pada seluruh permukaan kulit batang tumbuhan.

5. Jenis pohon yang berada didalam hutan cenderung sedikit

Karena pohon ini disebut hutan bakau, sehingga mayoritas tumbuh tanaman bakau dan sangat sedikit sekali spesies tumbuhan yang lain.

6. Mempunyai tanah yang berlumpur

Tanah di hutan mangrove selalu basah dan banyak air yang menggenang sehingga tanahnya cenderung lembab.

Fungsi Hutan Mangrove

Setelah mengetahui luas dan ciri hutan magrove, sekarang kita lanjut kepada fungsi dari hutan mangrove yang berguna bagi mahluk hidup, diantaranya:

1. Fungsi fisik yang dapat melindungi lingkungan dan pengaruh oseanografi (pasang surut, arus,angin topan dan gelombang), mengendalikan abrasi dan mencegah intrusi air laut ke darat.

2. Fungsi biologi yakni berkaitan dengan perikanan tempat berkembangbiaknya ragam jenis ikan, udang dan merupakan penyuplai unsur hara utama di pantai.

3. Fungsi ekonomi sebagai sumber kayu kelas satu, bubur kayu, bahan kertas, chips dan arang.

Selain fungsi fisik, hutan mangrove mempunyai fungsi secara ekologis dan ekonomi.

Secara ekologis hutan mangrive berfungsi sebagai stabilitas dan penyeimbang ekosistem, sebagai unsur hara, daerah asuhan, daerah pencari makan, dan daerah pemijahan.

Secara ekonomi berfungsi sebagai area budidaya, area penangkapan, objek wisata serta sumber kayu yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Selain itu hutan mangrove bisa menghasilkan produksi untuk rumah tangga produksi seperti kertas, arang, kayu bakar dan rayon.

Manfaat Hutan Mangrove lainnya

Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, ternyata ada sejumlah menggantungkan hidupnya pada hutan mangrove, diantaranya:

1. Kepiting Laga

2. Kepiting Semapor

3. Kepiting Ungu Pemanjat

4. Kepiting Oranye

5. Ikan Gelodok

6. Ikan Pistol

7. Kepiting Pemanjat Pohon

8. Kelomang Darat

9. Kelomang Mangrove

Namun secara keseluruhan, hewan yang ada di Hutan bakau antara lain Kuntul Bersalju, Burung Ibis Putih, Pelikan Coklat, Burung Cikalang, Burung Kormoran, Burung Bakau, Bangau, Monyet, Penyu, Kadal, Elang Ekor Merah, Buaya, dan lain-lain.

Namun sayangnya kondisi hutan mangrove sekarang ini mengalami penurunan. Dikutip dari laman kkp.go.id saat ini total luas hutan magrove di dunia adalah 16.530.000 hektare. Dari luas tersebut, 21 persen diantaranya ada di Indonesia, atau seluas sekitar 3.490.000 hektare.

Luas hutan mangrove Indonesia mengalami penurunan luasan, dimana data satu peta mangrove tercatat seluas 3.311.208 hektare, dimana 637.624 hektare (19,26%) dalam kondisi kritis. Sedangkan mangrove dalam kondisi baik seluas 2.673.548 atau 80,74 persen.

Mengingat begitu pentingnya keberadaan hutan mangrove bagi kehidupan manusia dan spesies lainnya, maka hutan ini harus dijaga dan dilestarikan. Dalam laman dlhsemarangkota.go.id, sedikitnya ada 4 upaya yang efektif mampu menyelamatkan Hutan Magrove, yakni:

1. Mengadakan Bibit

Untuk menyelamatkan hutan mangrove, sebaiknya menanam bibit. Karena bibit yang ditanam diambil langsung dari induk pohon tersebut, sehingga penanaman bibit ini membantu untuk melestarikan hutan.

2. Memerhatikan Kesehatan Bibit

Untuk melihat kualitas dari bibit mangrove terlihat dari batang, cabang, daun maupun akarnya, bibit yang sehat tidak mengalami kecacatan atau terkena hama tanaman. Justru itu harus diperhatikan secara baik.

3. Reboisasi

Setelah penanaman bibit dan menyeleksi bibit yang unggul, dilakukan reboisasi untuk menanam kembali hutan bakau yang rusak. Hal ini harus dilakukan oleh berbagai pihak, bukan hanya oleh pemerintah, namun masyarakat harus ikut terlibat juga.

4. Pengaturan Tata Ruang

Salah satu contoh pengaturan tata ruang hutan mangrove ada di daerah di Kulonprogo, Yogyakarta. Reboisasi yag dilakukan pemerintah dan masyarakat setempat membuat hutan bakau tumbuh subur. Karena keindahan hutannya, kini hutan bakau dijadikan ekowisata Kulonprogo yang begitu potensial.

Sejumlah lokasi hutan mangrove di Indonesia, diantaranya:

1. Taman Wisata Angke KAPUK,DKI Jakarta

2. Hutan Mangrove Karimunjawa, Jawa Tengah

3. Hutan Mangrove Kulonprogo, DIY Yogyakarta

4. Hutan Mangrove Bedul, Jawa Timur

5. Hutan Mangrove Tarakan, Kalimantan Utara

Demikian ulasan mengenai fungsi hutan mangrove, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Kontributor : Rio Rizalino

Load More