SuaraJogja.id - Kamituwa Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman Aji Candra Parahita mengungkapkan masih ada sejumlah warganya yang enggan untuk menerima vaksinasi Covid-19. Alasannya beragam, mulai dari ketakutan soal efek samping karena memiliki penyakit bawaan hingga isu agama.
"Sebenarnya kalau warga yang tidak mempunyai komorbid atau penyakit bawaan itu mereka sadar untuk ikut bervaksinasi. Sedangkan mereka yang punya komorbid, terus sudah jompo ada pula isu agama yang menurut mereka vaksinasi itu haram, mereka tidak mau vaksin," kata Aji saat ditemui di kantornya, Kamis (9/12/2021).
Diakui Aji, dari pemerintah desa sendiri tidak bisa berbuat banyak terhadap warga yang memang menolak vaksin Covid-19. Terlebih jika memang terjadi sesuatu kepada yang bersangkutan setelah menerima vaksinasi.
"Kami dari pamong atau pemerintah desa tidak berani memaksa mereka untuk ikut vaksinasi kalau mereka sudah keyakinan tidak mau vaksin. Karena kami juga tidak berani menanggung semisal nanti kalau ada kejadian setelah vaksinasi," ungkapnya.
Ia mencontohkan kejadian yang sempat dialami oleh dua orang warga setelah menerima vaksinasi Covid-19.
"Di sini kemarin ada dua kejadian, setelah vaksin karena yang bersangkutan itu mungkin takut saat diskrining itu dia menjawab tidak jujur. Itu ada dua orang yang habis vaksin malah bedrest," ucapnya.
Aji menuturkan warga yang enggan mendapatkan vaksinasi Covid-19 itu berasal dari semua kalangan. Dari rentan usia penerima vaksin yang sudah ditentukan yakni 12-60 tahun.
Dari total ada 6.800-7.000 warga di wilayahnya, tercatat ada sekitar 600an warga yang masih enggan menerima vaksin Covid-19. Sedangkan untuk capaian vaksinasi secara keseluruhan sendiri sudah menyentuh angka 79 persen.
"Kalau capaian vaksin di sini sekitar 79 persen. Total warga sini 6.800-7000 orang, yang belum (vaksin) 600an," tuturnya.
Baca Juga: Sudah Capai Target Vaksinasi Covid-19, Binda DIY Tetap Sisir Wilayah Tak Tersentuh Sleman
Kendati demikian, Aji tidak lantas tinggal diam membiarkan warga yang enggan vaksin tersebut. Bersama dengan pihak-pihak pemerintah desa lainnya hingga puskesmas dalam waktunya berencana akan menyisir warga di wilayahnya yang belum menerima vaksin Covid-19.
Tujuannya juga untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat. Khususnya bagi warga yang masih takut atau termakan hoaks isu vaksin haram dan sebagainya.
"Kemungkinan saya dalam minggu depan akan menyisir dengan pak dukuh dan puskesmas juga untuk memberi edukasi bagi mereka yang masih takut atau karena isu agama itu siapa tahu nanti bisa diajak. Kalau yang punya komorbid kami tidak berani mengajak karena pertimbangan resiko," ujarnya.
"Ya nanti untuk mendorong akan kita datangi door to door untuk edukasi. Didampingi dokter dari puskesmas yang vaksinasi tersebut untuk penjelasan agar lebih yakin," sambungnya.
Senada Wakil Koordinator Binda DIY Wilayah Sleman Bayu Pradita mengatakan memang masih terdapat sekelompok masyarakat yang menolak untuk menerima vaksinasi Covid-19. Selain takut dan kesehatan ada pula yang karena keterbasan kemampuan untuk mengakses tempat vaksinasi.
"Alasannya memang banyak, ada alasan takut, kesehatan. Jadi dari kesehatan bagi yang sudah seperti itu orang tua sepuh khawatir kalau disuntik malah terjadi sesuatu. Kalau yang kami temukan beberapa waktu lalu itu ada yang memang sudah tua untuk datang ke tempat vaksin juga enggak bisa," ujar Bayu.
Dalam kasus yang sering ditemui Binda DIY di lapangan, kelompok masyarakat rentan atau lansia yang justru enggan menerima vaksin.
"Kalau yang takut vaksin itu malah yang sudah sepuh-sepuh. Karena itu tadi alasan kesehatan dan juga alasan tidak pergi kemana-mana (hanya di rumah saja)," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka