SuaraJogja.id - Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman berharap momentum Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada hari ini Kamis (9/12/2021) bisa terus untuk menjaga harapan dari masyarakat untuk pemberantasan korupsi di Indonesia.
Masyarakat dinilai harus terus bersuara dan menjadi kontrol terhadap pemerintah serta intitusi-institusi penegak hukum lainnya.
"Saya tidak ingin masyarakat kehilangan harapan. Jika masyarakat terus bersuara menuntut akuntabilitas penyelenggaraan kekuasan menggunakan ruang-ruang aspirasi yang tersedia, melakukan pengawasan terhadap jalannya kekuasaan ya tentu kekuasaan juga akan berjalan dengan diawasi," kata Zaenur kepada awak media.
Zaenur menilai bahwa masyarakat perlu untuk terus mengawasi jalannya kekuasaan. Serta berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Baca Juga: Momentum Hari Antikorupsi Sedunia, Pukat UGM Minta Presiden Refleksikan Hal Ini
"Masyarakat harus terus berpartisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi karena itu juga dijamin dalam Undang-undang bahkan sudah ada PP-nya. Caranya ya dengan terus bersuara," tegasnya.
Disampaikan Zaenur, selama ini sebenarnya masyarakat juga terus melakukan kontrol terhadap pemerintah dan institusi-institusi penegak hukum walaupun hanya melalui sosial media. Bahkan institusi-institusi penegak hukum itu sedang hangat-hangatnya disorot di sosial media.
Selain salah satu bentuk pengawasan masyarakat itu. Tentu yang paling penting adalah agenda, pemberantasan korupsi itu seharusnya bisa menjadi agenda.
Hal itu dapat terwujud ketika para pemimpin baik itu presiden maupun pemimpin politik lainnya punya komitmen bersama dalam pemberantasan korupsi.
"Jadi saya berharap masyarakat juga punya tuntutan kedepan dari sekarang dan kedepan, siapapun calon-calon pemimpin itu harus ditagih apa komitmennya dalam pemberantasan korupsi, harus ditanya dari awal. Itu menjadi kunci komitmen dari pemimpin untuk melakukan pemberantasan korupsi," ujarnya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Korupsi Seperti Karat Menggerogoti Besi
Terkait dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di masa mendatang, kata Zaenur, untuk saat ini memang kondisinya sudah memprihatinkan. Lembaga antirasuah itu tidak lagi dipercaya oleh masyarakat berdasarkan survei indikator yang ada.
Berita Terkait
-
Joko Anwar Geram Lihat Korupsi Indonesia Bak Minum Obat Sehari 3 Kali, Warganet Sarankan Buat Film Berantas Korupsi
-
Praperadilan Kandas, KPK Didesak Gerak Cepat Limpahkan Perkara Hasto ke Pengadilan
-
WN China Bisa Bebas dari Kasus Tambang Emas Ilegal, Pukat UGM Ungkapkan Ini
-
Pukat UGM: Denda Damai di UU Kejaksaan Tak Berlaku untuk Koruptor!
-
Fitroh Rohcahyanto: Mengembalikan Marwah KPK Jadi Prioritas Utama
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik