SuaraJogja.id - Pemerintah resmi membatalkan penerapan PPKM Level 3 di seluruh wilayah selama momen libur natal dan tahun baru mendatang. Pembatasan sendiri kemudian akan disesuaikan dengan daerah masing-masing.
Pakar Epidemiologi UGM, Riris Andono Ahmad menilai bahwa keputusan dari setiap aturan yang dibuat pemerintah akan lebih maksimal jika implementasi di lapangan juga berjalan dengan baik. Namun ketika sebaliknya maka aturan seperti apapun tetap akan menjadi sia-sia.
"Keputusan yang tepat atau tidak itu sangat tergantung konteksnya ya. Saya tidak akan mengatakan tepat atau tidak tepat, masalah dengan PPKM itu kan bukan pada kebijakannya tetapi pada implementasinya," kata Riris saat dihubungi awak media, Minggu (12/12/2021).
Ia mencontohkan misalnya saja sejak PPKM Level 4 beberapa waktu lalu. Jika pada saat itu implementasinya tidak kuat mobilitas masyarakat dan penularan Covid-19 tidak akan menurun secara signifikan.
Baca Juga: Terapkan PPKM Level 3, Wagub DKI: Tak Ada Penyekatan Saat Nataru di Jakarta
"Nah itu (implementasi di lapangan) yang akan lebih berpengaruh terhadap dampak penularannya. Jadi menurut saya mau PPKM level 3 atau 4 tetapi kemudian di lapangan tidak cukup upaya untuk melakukan penegakan ya sama saja," ujarnya.
Riris menyoroti dua hal terkait dengan pembatalan keputusan pemerintah menerapan PPKM level 3 pada saat nataru mendatang. Di satu sisi mengenai kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah Indonesia hingga saat ini yang tergolong masih terkendali.
"Ketika situasi sangat terkendali penularan bisa dikendalikan, kasus juga tidak naik maka sudah sewajarnya tidak ada pengetatan mobilitas," tuturnya.
Namun di sisi lain, tetap ada hal yang tidak bisa dilupakan begitu saja oleh masyarakat atau pemerintah. Salah satunya tentang peningkatan kasus Covid-19 yang hampir selalu terjadi setelah momen liburan.
Pasalnya pada saat momen liburan mobilitas musiman masyarakat juga akan meningkat secara signifikan. Tidak hanya pada momen libur nataru saja melainkan beberapa libur hari raya atau libur lainnya.
Baca Juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, Pelaku Wisata di Mangunan Bersyukur
"Kita tahu juga mobilitas itu menyebabkan adanya peningkatan penularan. Dari sejak kita mengalami pandemi sampai sekarang kan peningkatan penularan itu terjadi pascaliburan panjang. Entah itu karena libur hari raya atau libur-libur long weekend lainnya. Ini yang seharusnya bisa dicegah," terangnya.
Sebagai upaya yang tetap bisa dilakukan untuk mencegah hal itu, kata Riris, masih tetap diperlukan penerapan 3T (tracing, testing dan treatment) oleh pemerintah. Serta tidak lupa peran dari masyarakat dengan disiplin menjalankan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas).
Selain juga harus adanya pengawasan ketat dari pemerintah terkait dengan implementasi aturannya di lapangan. Sehingga pandemi Covid-19 bisa terus terkendali.
"Sebenarnya kalau pengetatan tidak ada hal baru di dalam pandemi ini. Dalam artian, 3T hingga 5M itu menjadi intervensi yang paling utama untuk mencegah penularan," tandasnya.
Diketahui pemerintah batal menerapkan PPKM level tiga di seluruh daerah Indonesia pada periode 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Sebagai gantinya, Pemerintah menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 yang mengatur tentang pembatasan pergerakan masyarakat selama periode libur tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
PPKM Level 3 Batal, Epidemiolog UGM Imbau Masyarakat Tetap Patuh 5 M
-
Epidemiolog UGM: Penerapan PPKM Level 3 Nasional Saat Nataru Sudah Tepat
-
80 Persen Penduduk Indonesia Diperkirakan Sudah Terinfeksi Delta, Ini Kata Epidemiolog UGM
-
Antigen atau PCR Tak Efektif Jadi Syarat Perjalanan, Begini Penjelasan Epidemiolog UGM
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
Terkini
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur