Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 13 Desember 2021 | 17:32 WIB
Ilustrasi air bersih. [Benjamin Balazs/Pixabay]

SuaraJogja.id - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menyatakan setidaknya ada tiga kalurahan di Bumi Sembada yang terdampak akibat putusnya jaringan pipa air bersih di lereng Gunung Merapi. Tiga kalurahan yang terdampak itu adalah Kalurahan Glagaharjo, Hargobinangun dan Umbulharjo.

Hingga saat ini ribuan jiwa dari tiga kalurahan di lereng Merapi itu hanya bisa mengandalkan droping air bersih untuk bertahan. Selagi menunggu perbaikan pipa-pipa air tersebut selesai dilakukan.

"Kalau warga yang terdampak di Glagaharjo itu ada 935 KK, jumlah jiwanya ada 2.650 jiwa. Lalu ditambah Hargobinangun itu 70 KK dan yang di Umbulharjo,” kata Makwan saat dihubungi awak media, Senin (13/12/2021).

Makwan menuturkan droping air bersih untuk warga terdampak itu sudah dilaksanakan sejak Kamis (2/12/2021) lalu. Hingga saat ini pun penyediaan droping air bersih masih dilakukan.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Makin Meningkat, Sri Sultan HB X Minta Jalur Evakusi Diaktifkan

Lebih lanjut di wilayah Hargobinangun sudah disediakan satu tangki untuk pasokan air bersih. Sedangkan di Glagaharjo dengan delapan padukuhan yang terdampak disediakan lebih banyak.

"Jadi untuk droping ini yang koordinir dari Glagaharjo, kita menyiapkan tankinya, kita taruh di sana sesuai dengan kebutuhannya. Setidaknya kita siapkan armadanya ada 5, tergantung hari itu butuh berapa, rata-rata ritasenya 22-25 sehari," ungkapnya.

Dikatakan Makwan, hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk memperbaiki jaringan air bersih yang putus tersebut. Baik yang ada di Kali Bebeng, Boyong hingga Kali Kuning.
 
Namun sebelum jaringan itu rampung dikerjakan, ia memastikan droping air bersih kepada warga terdampak masih akan terus dilakukan.

“Intinya kami sudah siapkan lagi tangki air untuk droping sampai nanti jaringan air tersambung,” tandasnya.

Diketahui pipa air bersih yang berada di aliran kali Boyong dan Kali kuning putus, pada Rabu (1/12/2021) sore, akibat diterjang banjir lahar dingin gunung Merapi. Dampaknya, warga dari sejumlah padukuhan setempat tak dapat mengakses air bersih untuk sementara waktu.

Baca Juga: Membesar, Kubah Lava di Tengah Kawah Merapi Bervolume 3 Juta Meter Kubik

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya memperbaiki jaringan pipa air bersih di sekitaran Kali Kali Boyong dan Kali Kuning. Langkah perbaikan ini salah satunya juga mempertimbangkan potensi adanya banjir lahar susulan.

Load More