SuaraJogja.id - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menyatakan setidaknya ada tiga kalurahan di Bumi Sembada yang terdampak akibat putusnya jaringan pipa air bersih di lereng Gunung Merapi. Tiga kalurahan yang terdampak itu adalah Kalurahan Glagaharjo, Hargobinangun dan Umbulharjo.
Hingga saat ini ribuan jiwa dari tiga kalurahan di lereng Merapi itu hanya bisa mengandalkan droping air bersih untuk bertahan. Selagi menunggu perbaikan pipa-pipa air tersebut selesai dilakukan.
"Kalau warga yang terdampak di Glagaharjo itu ada 935 KK, jumlah jiwanya ada 2.650 jiwa. Lalu ditambah Hargobinangun itu 70 KK dan yang di Umbulharjo,” kata Makwan saat dihubungi awak media, Senin (13/12/2021).
Makwan menuturkan droping air bersih untuk warga terdampak itu sudah dilaksanakan sejak Kamis (2/12/2021) lalu. Hingga saat ini pun penyediaan droping air bersih masih dilakukan.
Lebih lanjut di wilayah Hargobinangun sudah disediakan satu tangki untuk pasokan air bersih. Sedangkan di Glagaharjo dengan delapan padukuhan yang terdampak disediakan lebih banyak.
"Jadi untuk droping ini yang koordinir dari Glagaharjo, kita menyiapkan tankinya, kita taruh di sana sesuai dengan kebutuhannya. Setidaknya kita siapkan armadanya ada 5, tergantung hari itu butuh berapa, rata-rata ritasenya 22-25 sehari," ungkapnya.
Dikatakan Makwan, hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk memperbaiki jaringan air bersih yang putus tersebut. Baik yang ada di Kali Bebeng, Boyong hingga Kali Kuning.
Namun sebelum jaringan itu rampung dikerjakan, ia memastikan droping air bersih kepada warga terdampak masih akan terus dilakukan.
“Intinya kami sudah siapkan lagi tangki air untuk droping sampai nanti jaringan air tersambung,” tandasnya.
Diketahui pipa air bersih yang berada di aliran kali Boyong dan Kali kuning putus, pada Rabu (1/12/2021) sore, akibat diterjang banjir lahar dingin gunung Merapi. Dampaknya, warga dari sejumlah padukuhan setempat tak dapat mengakses air bersih untuk sementara waktu.
Baca Juga: Aktivitas Merapi Makin Meningkat, Sri Sultan HB X Minta Jalur Evakusi Diaktifkan
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya memperbaiki jaringan pipa air bersih di sekitaran Kali Kali Boyong dan Kali Kuning. Langkah perbaikan ini salah satunya juga mempertimbangkan potensi adanya banjir lahar susulan.
"Langkah cepat yang diambil tentu memperbaiki jaringan pipa yang rusak dan yang masih selamat. Kalau yang rusak tentu, agar air dapat kembali mengalir meski belum maksimal," ungkap Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Tidak hanya memperbaiki pipa saja, kata Kustini, pengamanan sumber mata air juga tengah dalam pengerjaan. Termasuk membuat bronjong atau tanggul agar dapat menahan sumber mata air dari banjir lahar.
"Kita pakai excavator juga untuk membantu proses pembuatan bronjong. Tujuan kita mengamankan mata air dan pipa yang masih ada. Pipa yang masih ada kemarin juga ditata dan dipindah ke tempat yang lebih tinggi agar aman," tuturnya.
Pihaknya juga akan terus memantau kebutuhan suplai air bersih di masyarakat lereng Merapi yang terdampak. Ia menegaskan droping air bersih akan tetap dilakukan hingga jaringan air bersih itu selesai diperbaiki.
"Sampai jaringan pipanya normal, selesai diperbaiki tetap droping dulu. Karena saat ini masih ada yang sudah bisa (mengalir), ada yang belum. Tentu akan kita pantau terus laporan dari pemerintah setempat berkaitan dengan suplai air," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?