Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 14 Desember 2021 | 23:22 WIB
Suasana jelang puncak malam tahun baru di Malioboro hingga titik Nol Kilometer, Selasa (31/12/2019). [Rosiana Chozanah / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Para pengunjung dan wisatawan di Malioboro akan dibatasi waktu berkunjungnya saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Kawasan wisata dan ekonomi itu akan diterapkan sistem buka tutup baik kendaraan dan juga wisatawan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa kemungkinan besar Malioboro akan penuh dengan warga di malam tahun baru nanti. Maka dari itu kapasitas di Malioboro akan diawasi ketat oleh petugas.

"Ya kita tidak menutup itu (Malioboro). Nanti dilakukan dengan buka-tutup kawasan. Kapasitas Malioboro itu sekitar 12 ribu orang, tapi masa pandemi Covid-19 dikurangi," kata Heroe kepada wartawan, Selasa (14/12/2021).

Kebijakan buka tutup nantinya dilakukan di sirip-sirip jalur masuk Malioboro dan juga sisi utara dan selatan Malioboro.

Baca Juga: PKL Malioboro Kembali Tolak Relokasi: Penataan Tak Harus Memindah

"Kalau saat ini per zona hanya 500 orang yang bisa menempati itu. Nanti kan ada petugasnya, kalau nanti penuh, kami tutup, ketika sudah lengang kami bolehkan pengunjung untuk masuk," kata Heroe.

Penerapannya juga akan memanfaatkan aplikasi Sugeng Rawuh kepada para pengunjung. Meski sejauh ini tidak begitu optimal, Heroe menganggap hal itu perlu dilakukan.

"Itu kan sebagai pengawasan kami juga. Selain itu upaya kami dalam memastikan warga yang datang benar-benar sehat," katanya.

Disinggung apakah akan ada posko khusus seperti posko vaksin dan swab acak di sekitar Malioboro atau di dekat Hotel Mutiara, Heroe belum menjelaskan secara detail.

Pihaknya masih menunggu hasil koordinasi lanjutan dengan Pemda DIY saat pemantauan dan pengawasan di malam tahun baru nanti.

Baca Juga: Relokasi PKL Malioboro demi Keadilan Semua Pihak

Heroe berharap baik kepada warga dan wisatawan dari luar kota dapat bersama-sama menjaga kondisi Kota Jogja yang sudah terkendali dari Covid-19.

"Harapannya kita bisa saling menjaga, kita tidak menutup kawasan wisata tapi harus tetap waspada. Jangan sampai kasus Covid-19 di Jogja turun, tapi warganya abai dengan protokol kesehatan," ujar dia.

Load More