Joko mengatakan perbaikan jaringan air bersih bahkan tidak hanya memanfaatkan dana BTT dari Pemkab Sleman saja. Untuk perbaikan sumber air yang ada di Bebeng, pihaknya juga bekerja sama dengan Pemkab Klaten.
"Jadi ada BTT Klaten, ada BTT Sleman untuk mengerjakan sumber air Bebeng, karena selama ini Bebeng sumber airnya itu dimanfaatkan ke Klaten dan ke Sleman. Jadi di sana kita garap bareng, sudah berjalan dengan memanfaatkan alat berat di sana karena tertimbun sumber airnya ya dan jaringannya rusak," paparnya.
Ditambahkan Joko, sementara ini droping air masih terus dilakukan. Tidak hanya BPBD saja yang menyediakan tanki air bersih tapi juga ada dari PMI dan Dinas PU Sleman.
"Droping masih. Sementara dilakukan dari tankinya PMI, BPBD dan PU. Selama belum jadi kan mereka belum punya air," ucapnya.
Baca Juga: Pipa Air Putus Diterjang Banjir Lahar, Ribuan Jiwa di Lerang Merapi Bergantung Droping Air
Ia tidak bisa memastikan secara rinci berapa liter jumlah air yang didroping setiap harinya. Namun yang pasti tiga tanki yang disediakan tersebut tak jarang berulang kali mengambil sumber air terdekat untuk didistribusikan ke warga terdampak.
"Tergantung permintaan, paling minimal 3 tanki dari tiga instansi itu bolak-balik ya sekitar 4 kali. Diambilkan dari sumber air terdekat. Kalau di Kalitengah Lor itu kita kirim dari sumber air yang ada di balai desa Glagaharjo itu, di sana ada sumur yang bisa diambil yang untuk droping ke atas," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menyatakan setidaknya ada tiga kalurahan di Bumi Sembada yang terdampak akibat putusnya jaringan pipa air bersih di lereng Gunung Merapi. Tiga kalurahan yang terdampak itu adalah Kalurahan Glagaharjo, Hargobinangun dan Umbulharjo.
Hingga saat ini ribuan jiwa dari tiga kalurahan itu hanya bisa mengandalkan droping air bersih untuk bertahan. Selagi menunggu perbaikan pipa-pipa air tersebut selesai dilakukan.
"Kalau warga yang terdampak di Glagaharjo itu ada 935 KK, jumlah jiwanya ada 2.650 jiwa. Lalu ditambah Hargobinangun itu 70 KK dan yang di Umbulharjo,” kata Makwan.
Baca Juga: Jaringan Air Bersih Belum Tersambung, BPBD Sleman Masih Sediakan Droping di Lereng Merapi
Berita Terkait
-
Jokowi Instruksi Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Santunan Segera Diberikan dan Relokasi Rumah Warga
-
Instruksi Jokowi Tangani Banjir Lahar di Sumbar: Evakuasi Korban Hilang dan Relokasi Rumah Warga
-
Pulang dari Qatar, Prabowo Serahkan Bantuan Kemanusiaan Bencana Banjir Lahar di Sumbar
-
Cuaca Buruk, Helikopter Tim Pemantau Lahar Gunung Marapi Gagal Terbang dari Bukittinggi
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney