Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Jum'at, 17 Desember 2021 | 21:38 WIB
Travis Scott [Instagram/@travisscott]

SuaraJogja.id - Sebulan setelah tragedi 5 November di Astroworld Festivals Travis Scott, terungkap penyebab kematian 10 penonton konser di Texas tersebut.

Dilansir E! News, berdasarkan laporan forensik dari Harris County Institute of Forensic Sciences, 10 korban meninggal karena compression asphyxia, atau asfiksia yang terjadi karena tekanan di dada. Mirza Danish Baig (27), salah satu korban, dilaporkan meninggal karena "efek toksik gabungan dari kokain, metamfetamin, dan etanol."

Korban tewas lainnya adalah Rodolfo Angel Pena (23), Madison Alexis Dubiski (23), Franco Cesar Patino (21), Jacob E Jurine (20), John W Hilgert (14), Axel Beltsasar Acosta Avila (21), Brianna Rodriguez (16), Bharti Shahani (22), dan Ezra Blount (9).

Sebelumnya petugas menyebut tragedi di NRG Park di kampung halaman Travis Scott di Houston itu sebagai insiden maut massal. Menurut polisi, kerumunan di acara Travis Scott mulai memadat ke arah depan panggung, menyebabkan kepanikan dan cedera.

Baca Juga: Usai Tragedi Astroworld, Kylie Jenner Sembunyi Gelar Baby Shower di Rumah Khloe Kardashian

"Orang-orang mulai jatuh, lalu tidak sadarkan diri," kata pihak berwenang selama konferensi pers setelah pertunjukan, "dan itu makin menimbulkan kepanikan."

Sehari setelah konser, Travis mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, "Saya benar-benar merasa hancur atas apa yang terjadi tadi malam. Doa saya untuk keluarga dan semua yang terkena dampak dari apa yang terjadi di Astroworld Festival. Saya mendukung PD Houston secara penuh untuk terus menyelidiki kejadian yang menghilangkan nyawa secara tragis. Saya berkomitmen untuk bekerja sama dengan masyarakat Houston untuk menyembuhkan dan mendukung keluarga yang membutuhkan. Terima kasih kepada PD Houston, Pemadam Kebakaran, dan NRG Park atas tanggapan dan dukungan langsung mereka. Saya Cinta Kalian Semua."

Ketika ditanya tentang insiden tersebut dalam sebuah wawancara dengan Charlamagne tha God pada awal Desember, rapper berusia 30 tahun itu, yang kini menghadapi banyak tuntutan hukum, mengaku tak sadar korban berjatuhan saat konsernya berlangsung.

"Saya baru tahu persis apa yang terjadi beberapa menit menjelang konferensi pers. Bahkan setelah pertunjukan, hanya dengar-dengar sesuatu," katanya.

Travis Scott juga telah bekerja sama dengan United States Conference of Mayors untuk mencegah terulangnya tragedi yang sama dalam konser.

Baca Juga: YouTuber PewDiePie Kecam Permintaan Maaf Travis Scott: "Ini yang Terburuk"

Tony Buzbee—pengacara yang mewakili keluarga Axel, salah satu penonton konser yang meninggal—mengatakan kepada E! News, Kamis (16/12/2021), bahwa laporan penyelidikan "mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui keluarga, yaitu bahwa Axel dihancurkan dan dibunuh malam itu oleh orang banyak, bukan karena kesalahannya sendiri."

Pernyataan itu berbunyi, "Keluarga Axel Acosta sekarang menantikan untuk mengajukan kasus mereka di pengadilan, di depan juri, dengan harapan bahwa semua yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban secara hukum, dan bahwa tragedi yang dapat dicegah seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi."

Pada 16 Desember, Departemen Kepolisian Houston mengatakan di media sosial bahwa penyelidikan kriminal atas insiden tersebut sedang berlangsung. Pihak berwenang sedang meninjau rekaman video dan bukti serta melakukan wawancara dalam kasus tersebut.

Load More