
SuaraJogja.id - Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tidak mudah termakan atau percaya dengan berita tidak benar (hoaks) yang beredar di tengah terjadinya bencana alam.
Hal itu ia sampaikan, kala memberikan sambutan dalam Peresmian Shelter dan Sensor Gempa Bumi, di lokasi sensor seismograf dengan kode Sensor SYJI, Candi abang, Jogotirto, Berbah Sleman, Sabtu (18/12/2021).
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu mengungkap, pembangunan shelter dan jaringan seismograf ini diperlukan untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi dan peringatan dini tsunami di BMKG.
Dwikorita menuturkan, sejak 2016, BMKG telah menyadari kondisi Indonesia yang semakin rawan bencana, tetapi kita tidak memiliki persenjataan yang canggih. Oleh karena itu, dalam melanjutkan visi BMKG demi menjaga keselamatan masyarakat terhadap bencana alam pada elemen struktur, BMKG memasang sensor gempa di Kawasan Candi Abang, Kabupaten Sleman, untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi peringatan dini gempa besar dan tsunami kepada masyarakat.
Baca Juga: Gempa Bumi Berturut-turut Belakangan Ini Terjadi, BMKG Beri Penjelasan
“Kedepannya, kami akan mencoba terus berusaha dan berupaya untuk menambah sensor yang akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dengan semakin rapatnya jaringan sensor tersebut dapat meningkatkan akurasi dan ketepatan juga akurasi perhitungan magnitudo
gempabumi,” ujar Dwikorita.
Dwikorita mengimbau dengan kehadiran seismograf ini diharapkan juga diimbangi dengan latihan rutin, sehingga membuat kita sebagai masyarakat yang sadar dan tangguh terhadap bencana.
"Jangan mudah termakan oleh informasi yang tidak benar (hoaks). Percayakan informasi hanya dari BMKG, yang bisa dilihat secara langsung di aplikasi InfoBMKG, Instagram, dan Twitter resmi," tegasnya.
Pembangunan shelter dan instalasi seismograf ini, lanjut Dwikorita, dapat berhasil berkat dukungan dari berbagai macam pihak, khususnya dari Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia yang telah mengizinkan penggunaan lahan untuk pembangunan shelter. Dwikorita juga meminta kepada pemerintah daerah dan perangkat masyarakat dapat menjaga keamanan sensor yang telah dipasang.
Turut hadir dalam peresmian, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, dari hasil kajian risiko bencana gempa bumi menunjukkan, terdapat tiga kelas risiko bencana di Kabupaten Sleman, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
Baca Juga: Jalan Menuju Mandailing Natal Putus Total Akibat Longsor
Untuk kelas risiko sedang hingga tinggi mendominasi wilayah Kabupaten Sleman bagian tengah dan timur. Hal ini diantaranya dipengaruhi oleh tingginya ancaman bencana gempa bumi di Sleman bagian tengah dan timur.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
-
Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang