Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 Desember 2021 | 16:25 WIB
Menteri Sekretaris Negara Pratikno / [Sekretariat Presiden RI / Lukas]

SuaraJogja.id -  Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno menyebut saat ini perkembangan dunia sudah memasuki era hiperkompetisi. Di mana semua negara terus berpacu untuk bisa mengungguli negara-negara lainnya.

Pratikno yang juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu mengibaratkan kondisi saat ini laiknya perlombaan balap di dalam sirkuit. Semua negara memacu kendaraannya untuk menjadi yang terbaik.

"Kita semuanya tahu bahwa dari dulu dunia tidak pernah berhenti berpacu. Antar negara saling berpacu seperti di dalam sirkuit yang tidak henti-hentinya saling mendahului antara satu dengan yang lain. Apalagi sekarang ini kita sudah mengalami memasuki era hiperkompetisi," kata Pratikno dalam acara Rapat Terbuka Dies Natalis ke-72 UGM di Grha Sabha Pramana (GSP), Senin (20/12/2021).

Pratikno tidak menampik ada banyak kendaraan yang meramaikan arena sirkuit tersebut. Terlebih negara besar dengan kendaraan yang juga jauh lebih besar belum lagi ditambah dengan pengemudi yang lebih berpengalaman. 

Baca Juga: Enggan Komentari 2024, Ganjar Pranowo Minta Kagama Sedunia Guyub

Kondisi itu tak jarang membuat negara-negara adikuasa bisa selalu berada di depan dan tidak pernah berhenti. Namun, kata Pratikno kemunculan pandemi Covid-19 di seluruh dunia mengubah segalanya.

"Pandemi membuat dunia mengalami hibernasi, berhenti sejenak. Negara-negara yang tadinya berpacu kencang dalam sirkuit terpaksa harus berhenti juga karena takut tidak bisa mengendalikan pandemi," tuturnya. 

Bahkan, disampaikan Pratikno ada banyak negara-negara maju keluar dari arena sirkuit untuk berhenti untuk melockdown dirinya. Tetapi Indonesia ternyata memutuskan cara yang berbeda dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Kita tidak pernah berhenti walaupun kita memperlambat diri. Kita tetap berada di dalam arena sirkuit dengan terus berupaya keras untuk mengendalikan pandemi dan Alhamdulillah kita termasuk satu dari sedikit negara yang bisa mengendalikan pandemi pada level 1, level terendah," ujarnya.

Kondisi saat ini dipahami Pratikno sebagai sebuah momentum agar Indonesia bisa melalui pandemi Covid-19 lebih baik lagi. Hal ini perlu untuk dimanfaatkan secara baik jika tidak ingin momentum tersebut hilang kembali diambil oleh negara lain.

Baca Juga: Menhub Jajal Mobil Listrik Buatan UGM: Akan Dipakai di 2 Bandara dan Event G20

"Ini momentum. Kita tidak pernah mengalami situasi di mana racing dalam sirkuit itu berhenti. Jadi siapapun di saat hibernasi, siapapun yang tetap berada di dalam arena sirkuit dan tidak berhenti akan lebih dahulu untuk memanfaatkan momentum pasca pandemi," ucapnya.

"Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk melakukan transformasi. Kita semua harus memanfaatkan momentum ini untuk membangun Indonesia inkorporasi. Indonesia yang bersatu yang mengkonsolidasikan semua kekuatan, mengkonsolidasikan semua keunggulan profesi untuk bersama-sama memacu diri memenangkan kompetisi," sambungnya.

Ditambahkan Pratikno, Indonesia tidak boleh berhenti untuk terus menciptakan inovasi dan cara-cara baru. Serta kerja keras dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini.

Ia menilai pandemi tidak hanya bisa dimaknai sebuah tragedi. Melainkan pandemi juga bisa dilihat sebagai sebuah anugerah.

"Sekali lagi ini adalah sebuah anugerah yang berabad-abad nggak pernah terjadi ketika dunia mengalami hibernasi. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan momentum ini, sebagai kawah candradimuka untuk kita bertansformasi memanfaatkan semua kekuatan yang ada membangun Indonesia inkorporasi untuk memenangkan hiperkompetisi," pungkasnya.

Load More