SuaraJogja.id - Senin (20/12/2021) siang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Bintang Puspayoga mengunjungi Pondok Pesantren Ansarulloh di Padukuhan Siyono Kalurahan Logandeng Kapanewon Playen Kabupaten Gunungkidul. Pondok Pesantren tersebut memang dilaporkan melakukan kekerasan terhadap santri.
Bahkan sampai saat ini dikabarkan ada 29 orang santri yang melarikan diri dari Pondok Pesantren. Beredar kabar mereka melarikan diri karena aksi kekerasan yang dialami selama menempuh pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Ansarulloh, Ahmad Fauzan membantah tidak ada kekerasan di lembaga yang ia pimpin. Namun jika ada santri yang melarikan diri ia membenarkan kabar tersebut. Namun dari 29 yang melarikan diri, sebenarnya hanya 2 orang yang melarikan diri dan sisanya dijemput oleh orangtua masing-masing.
"Sebenarnya hanya 2 orang yang melarikan diri. Terus untuk melegitimasi aksi mereka, terus membuat cerita yang tidak-tidak,"ujar Ahmad Fauzan, Senin.
Baca Juga: Menteri PPPA Kunjungi Ponpes di Gunungkidul yang Diduga Banyak Santrinya Alami Kekerasan
Menurut Fauzan kabar kekerasan tersebut hanya dilebih-lebihkan. Jika ada kabar santri yang sengaja diminta untuk berantem satu-satu, sebenarnya tidaklah demikian. Karena para santri tengah berlatih bela diri di mana pelajarannya adalah bertarung satu-satu dan itupun ada batas yang boleh dipukul ataupun tidak.
Kemudian terkait kabar penyembuhan ketergantungan narkoba dengan metode daun dipukul-pukulkan, ia membenarkan. Metode yang digunakan memang memukulkan daun bidara ke tubuh pemakai narkoba sebagai terapi pengobatan.
"Itu saja hanya pelan-pelan. Tidak kayak menyiksa itu,"paparnya.
Fauzan menambahkan santri di Pondok Pesantren Ansarulloh berjumlah 190 orang di mana 90 persennya merupakan santri korban gempa Sulawesi Tengah. Mereka berasal dari Kabupaten Sigi, Palu dan Donggala. Mereka menempuh pendidikan di pondok pesantren tersebut secara gratis.
Selain 29 orang yang meninggalkan pondok pesantren, Fauzan mengungkapkan ada 50 santri lain yang terpaksa pulang ke Sulawesi Tengah. Pasalnya Data Dapodik mereka belum dicabut oleh Dinas Pendidikan setempat sehingga mereka tidak mengikuti ujian di Gunungkidul.
Baca Juga: BMKG: Hujan Merata di Wilayah DIY, Waspada Potensi Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
"Otomatis kita membiayai mereka pulang dan kembali lagi ke sini,"tambahnya.
Menteri PPA, Bintang Puspayoga membenarkan kunjungan ke Pondok Pesantren Ansarulloh tersebut karena ada kabar 29 orang santri pergi tanpa pamit dari Pondok Pesantren diduga karena mengalami kekerasan. Namun ternyata setelah pihaknya melakukan assesment justru menyebutkan tidak ada kekerasan.
"Kita justru patut Apresiasi ke Pondok Pesantren yang sudah perduli dengan korban gempa,"terang dia.(
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Isi Chat WhatsApp Vanessa Nabila Bikin Heboh, Ada Dugaan Kekerasan oleh Ahmad Luthfi?
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024