Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 21 Desember 2021 | 19:18 WIB
Suasana di Taman Wisata Tebing Breksi, Minggu (6/6/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman berencana untuk melakukan pemeriksaan acak kepada wisatawan saat libur natal dan tahun baru (nataru) mendatang. Rencananya pemeriksaan acak itu akan dilakukan di sejumlah destinasi wisata yang ada di Bumi Sembada. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono menuturan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman untuk realisasi rencana tersebut. Termasuk dengan teknis pelaksanaan masih akan dikomunikasikan terlebuh dulu. 

"Saya sudah janjian sama dinkes, cuma detailnya belum kami rembuk. Semoga dalam satu dua hari ini kami akan rembukan dengan Dinkes, dimana swab acak yang akan kami lakukan. Tapi kami sudah janjian. Nanti di satu dua objek wisat akan kita lakukan pemeriksaan swab acak," kata Suparmono saat dihubungi awak media, Selasa (21/12/2021).

Suparmono tidak lupa terus mengimbau masyarakat yang hendak berkunjung ke Sleman untuk mematuhi aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah. Termasuk dengan terus disiplin menaati protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. 

Baca Juga: PSS Sleman Pantau Kondisi Pemain Jelang Latihan Perdana

Lalu didukung juga dengan penerapan sejumlah protokol kesehatan (prokes) pendukung di lapangan. Selain sudah memastikan objek wisata telah terverifikasi CHSE, aplikasi PeduliLindungi pun harus senantiasa diterapkan pada setiap destinasi wisata yang menerima tamu.

"Aturan dan persyaratan tentu masih tetap sama, mulai dari PeduliLindungi dan prokes harus ketat. Itu yang utama, jaga jarak, pakai masker, harus terus disiplin menerapkan itu," tegasnya.

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Pram tersebut sudah memetakan sejumlah objek wisata yang diprediksi akan dipadati wisatawan. Terkhusus saat momen malam pergantian tahun nanti.

Namun Dispar Sleman memastikan seluruh objek-objek wisata yang ada tidak merayakan acara menyambut pergantian tahun. Salah satunya terkait dengan pesat kembang api yang biasanya menjadi daya tarik masyarakat untuk berkumpul.

"Potensi lonjakan wisatawan itu terjadi di Kaliurang pasti, Breksi juga saya sudah bicara nanti tetap enggak mengadakan acara malam tahun baru. Terus sekitar Prambanan biasanya ramai. Tapi kalau tahun-tahun lalu sekitaran Prambanan ramai karena ada kembang api, tapi tahun ini tidak ada pesta kembang api. Semoga enggak menumpuk di situ," paparnya.

Baca Juga: Sleman Peroleh Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Rp1,72 Miliar pada 2021

"Terus disekitar Amplaz itu biasanya ramai juga. Itu juga karena kembang api. Semoga nanti kalau kembang apinya nggak ada nggak terlalu berkerumun ya," sambungnya

Pram mengatakan sejumlah ketentuan akan disesuaikan dan mengikuti aturan yang tertuang dalam Instruksi Bupati (Inbup) Nomor 39 Tahun 2021. Di sana sudah diatur terkait dengan pelaksanaan nataru hingga pembatasan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. 

Termasuk yang menjadi aturannya adalah membatasi jam operasional objek wisata hingga jam 22.00 WIB malam. Guna mengantisipasi kerumunan masyarakat yang menggelar perayaan tahun baru. 

"Sesuai aturan kita tempat-tempat wisata hanya sampai jam 10 malam saja. SE Inbup-nya juga bilang begitu. Sebaiknya tidak ada acara pergantian tahun, karnaval dan apapun yang menimbulkan kerumunan," ujarnya.

Dispar Sleman sendiri akan mengerahkan hampir semua personelnya sekitar 70 orang untuk mengawasi kegiatan masyarakat di sejumlah tempat wisata. Dengan tentunya bekerja sama dengan instansi terkait.

"Saya menerjunkan hampir semua personel mungkin hampir 70an orang nanti ke beberapa objek wisata. Pasti juga akan bekerja sama dengan satgas ya, Satpol PP, Dishub, TNI, Polri juga," pungkasnya.

Load More