SuaraJogja.id - Sejumlah kelompok warga pembela tanah air yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Masyarakat Pembela Tanah Air (ALOR PETA) DIY mendesak pemerintah serius dalam menanggapi kasus separatisme yang muncul di Yogyakarta. Hal itu menyusul dengan adanya dugaan pengibaran bendera Bintang Kejora saat deklarasi hari kemerdekaan West Papua ke-60 pada 1 Desember 2021 lalu.
Desakan tersebut ditunjukkan dengan penyampaian aspirasi di Titik Nol Kilometer yang diikuti puluhan anggota ALOR PETA DIY, Kamis (23/12/2021) kemarin.
Koordinator aksi, Dani Eko Wiyono menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepeduliannya menjaga NKRI. Pihaknya tidak menolak kegiatan aksi atau demo oleh mahasiswa Papua yang ada di Jogja.
"Kami sangat bangga memiliki mereka. Namun beberapa oknum orang di DIY ini dirasa mencederai hati rakyat Indonesia dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora," ujar Dani dihubungi, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga: Jelang Nataru, BBPOM DIY Temukan 1.357 Produk Tak Miliki Izin Edar dan Kedaluwarsa
Lambang bendera Bintang Kejora identik dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dimana dalam pergerakannya cukup mengancam kesatuan NKRI dan juga dugaan terjadinya gerakan separatisme.
"Kami menolak dengan gerakan separatisme, bahkan terorisme dan komunisme di Yogyakarta. Karena ini adalah musuh bersama," terang Dani.
Dirinya juga menyoroti jika tidak ada tanggapan serius dari pemerintah terkait dugaan gerakan separatisme ini akan mengganggu ketertiban yang sudah dibangun di DIY. Terlebih lagi beberapa waktu lalu, dugaan pengibaran bendera Bintang Kejora sudah dilaporkan ke Polda DIY.
"Tentu jika tidak serius ditanggapi akan hilang kepercayaan warga kepada aparat. Ini juga bisa muncul potensi bentrok," kata dia.
Ia juga khawatir akan mengganggu pariwisata di DIY jika gerakan-gerakan melawan NKRI ini tidak dihentikan. Nantinya dapat mempengaruhi perekonomian.
Baca Juga: Banyak PNS Terpapar Radikalisme, Tahun Depan ASN DIY Wajib Ikuti Sinau Pancasila
"Kami sangat menyayangkan pembiaran dari aparat dan Pemda DIY dengan pengibaran bendera itu. Sehingga kami mendesak agar oknum-oknum tersebut segera ditindaklanjuti," harapnya.
Berita Terkait
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Kendala Administrasi Hambat Pelaksanaan MBG di DIY
-
Bangkitkan Kreativitas Lewat Proyek DIY, Seni Berkreasi dari Nol
-
Warga DIY dan Jakarta Tenang! Bayar Pajak Kendaraan Tak Naik Meski Ada Opsen
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan