SuaraJogja.id - Ketua Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto menyatakan terdapat peningkatan kunjungan wisatawan pada momen libur natal dan tahun baru (nataru) tahun ini. Peningkatan itu bahkan mencapai 100 persen dibandingkan dengan tingkat kunjungan pada tahun 2020 lalu.
"Iya ada peningkatan kalau dari tahun kemarin. Kalau di natal 2020 masih berkisar di angka 1000an pengunjung. Pada tahun ini, 2021 sudah naik 100 persen. Jumat-Sabtu kemarin sehari sudah sampai 2.000an pengunjung. Hari ini (Minggu) kita prediksi sampai 3.000," kata Kholiq melalui sambungan telepon, Minggu (26/12/2021).
Kholiq menilai, peningkatan wisatawan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama terkait dengan tingkat kepercayaan diri masyarakat yang sudah lebih baik karena sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Lalu kedua tentang aturan pemerintah yang juga lebih longgar saat ini. Walaupun dengan sejumlah persyaratan yang masih harus tetap dipenuhi oleh wisatawan.
Baca Juga: Suasana Kawasan Malioboro, Diserbu Wisatawan Saat Libur Natal
"Ada peningkatan kalau yang tahun kemarin kan belum vaksin jadi orang mau berwisata masih takut-takut. Kalau sekarang itu tingkat kepedean sudah semakin tinggi, sudah merasa aman. Faktor kedua juga mungkin mereka sudah terlalu jenuh karena tahun kemarin tidak bisa mudik, sekarang sudah boleh," jelasnya.
Meskipun sudah ada peningkatan, namun kata Kholiq jumlah tersebut belum bisa menyamai tingkat kunjungan pada masa sebelum pandemi Covid-19 yang bisa mencapai 3-4 kali lipat kunjungan saat ini.
"Sebelum pandemi bisa dibilang dari tanggal 20 Desember ke atas itu sudah di atas 5 ribu (pengunjung). Apalagi saat Natal di malam sabtu dan sabtu, biasanya puncak kunjungan ini pas tanggal 26 Desember pas weekend," tuturnya.
Lebih lanjut, disampaikan Kholiq, kunjungan pada akhir pekan ini sudah didominasi oleh mobil-mobil pribadi. Angkutan umum seperti bus pariwisata justru lebih jarang terlihat.
"Kalau dilihat mulai dari tanggal 24 Desember kemarin itu untuk bus yang masuk sudah menurun tinggal sedikit, tapi untuk mobil pribadi naik," ungkapnya.
Baca Juga: Libur Natal Kawasan Malioboro Sudah Ramai, Pedagang Sebut Ada Kenaikan Pendapatan
Ia tidak memungkiri bahwa sudah kunjungan wisatawan itu sudah berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya terbatas dari wisatawan lokal saja.
Berdasarkan plat-plat nomor kendaraan pribadi yang digunakan, lanjut Kholiq, tidak sedikit wisatawan yang terpantau datang dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Pergerakan wisatawan memang sudah banyak dari luar kota. Komplit dari ujung barat dan timur dilihat dari plat nomornya. Jawa Timur banyak, Jakarta, Bandung ada. Kebanyakan memang keluarga," ucapnya.
Kholiq menyebut terus meningkatan pengawasan mengingat kunjungan wisatawan yang mulai meningkat ini. Tidak hanya dari pihak internal Tebing Breksi saja tetapi juga dari sejumlah instansi terkait.
"Tentu pengawasan lebih ketat. Kita juga bersyukur dari pemerintah unsur satgas Covid-19 juga sering melakukan patroli. Hingga pagi ini sudah ada 4 rombongan mulai dari dishub, sabhara, ditpamobvit, Satpol-PP," ujarnya.
Selain pengawasan terkait dengan kerumunan wisatawan, penerapan aplikasi PeduliLindungi juga terus dilakukan dengan disiplin sebagai syarat utama memasuki area Tebing Breksi. Kholiq mengaku sejauh ini belum pernah menemukan wisatawan dengan status hitam yang masuk ke Tebing Breksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono menuturkan bahwa pihaknya tidak mematok target kunjungan wisata pada momen libur nataru tahun ini. Pihaknya hanya memprediksi memang ada lebih banyak lagi kunjungan wisatawan yang datang.
"Kemudian kalau untuk nataru kami tidak target ya. Tapi ya minimal 100 ribu (kunjungan wisatawan) pasti dapat. Misalnya saja di objek-objek favorit misalnya Tebing Breksi, Kaliurang, dan candi-candi serta beberapa museum gitu. Di Breksi kemarin sabtu-minggu gitu ya juga sudah padat," ujar Suparmono.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Arip Pramana menuturkan tidak ada penyekatan untuk kendaraan pada momen nataru kali ini. Melainkan hanya pengecekan kelengkapan persyaratan perjalanan secara acak.
"Tidak ada penyekatan. Nanti penanganan lalu lintas diarahkan pada pemberian kelancaran lalu lintas salah satunya dengan penutupan U Turn di beberapa ruas jalan dan manajemen traffic," ujar Arip.
Berita Terkait
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Mulai Lakukan Pengecekan, Kemenhub Temukan Ratusan Bus Tak Layak Jalan Buat Libur Nataru
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Kaki-Kaki Motor Tetap Cantik, Ini Tipsnya
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus