Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 30 Desember 2021 | 16:09 WIB
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana (kanan) memaparkan laporan peristiwa kebencanaan yang terjadi selama tahun 2021 di Kantor BPBD DIY, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (30/12/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sebanyak sembilan orang dilaporkan meninggal dunia akibat sejumlah bencana alam dan potensi bencana yang terjadi di wilayah DI Yogyakarta selama kurun waktu 2021. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat, peristiwa bencana alam dan kejadian alam terjadi sebanyak 1.015 laporan.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan bagian Pusdalops untuk memetakan peristiwa bencana yang mengakibatkan korban jiwa.

"Jadi dari 1.015 laporan itu, sebanyak 824 merupakan kejadian, itu yang tidak sampai menimbulkan dampak dan korban. Lalu sebanyak 69 bencana alam terjadi, selanjutnya 122 kejadian lain-lain seperti kebakaran, gempa dengan skala rendah dan banjir. Itu update hingga 21 Desember," ungkap Biwara dalam konferensi pers akhir tahu 2021 di Kantor BPBD DIY, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (30/12/2021).

Ia merinci, dari kejadian kebencanaan itu, dilaporkan juga puluhan orang yang mengalami luka, ditambah lagi ratusan warga yang terdampak bencana dan harus mengungsi.

Baca Juga: BNPB Catat 3.058 Kejadian Bencana Di 2021, Ini Tiga Provinsi Paling Sering Dilanda Musibah

"Jumlah itu diluar korban covid-19 ya. Jadi sebanyak 33 orang mengalami luka dan mendapat perawatan. Lalu dari laporan yang kami himpun terdapat 188 orang harus mengungsi akibat bencana yang terjadi," ungkap dia.

Berbagai kejadian dan bencana alam tersebut antara lain, angin ribut yang tercatat 179 kali, gempa terasa 14 kali, gempa tidak terasa 203 kali, kebakaran 155 kali, kebakaran hutan 18 laporan. Serta bencana tanah longsor mencapai 338 kali.

"Ada juga banjir lahar dingin sebanyak 3 kali terjadi di tahun 2021. Termasuk banjir di setiap kabupaten/kota yang dilaporkan 11 kali," terang Biwara.

Dari banyaknya kejadian dan bencana alam itu, Kabupaten Kulon Progo yang paling banyak mengalami peristiwa kebencanaan. BPBD DIY mengatakan ada sekitar 452 kali kejadian.

"Di urutan selanjutnya Kabupaten Bantul tercatat 438 kejadian kebencanaan, sementara Sleman sebanyak 299 kali, Gunungkidul tercatat 325 kejadian bencana dan Kota Jogja terjadi 283 kejadian dan bencana alam," katanya.

Baca Juga: Jelang Puncak Musim Hujan, Pemkab Purbalingga Perkuat Mitigasi Bencana

Selain berdampak ke manusia, sejumlah fasilitas juga tak luput dari terjangan bencana itu. Pohon tumbang tercatat paling banyak hingga 995 laporan. Adapun rumah rusak tercatat hingga 688 unit.

"Karena situasi masih kerap hujan selama akhir tahun ini, dampak yang disebabkan hingga mengakibatkan talut rusak ada 111 titik," terangnya.

BPBD DIY mencatat dari ribuan kerusakan akibat kejadian dan bencana itu, dampak kerusakan mencapai Rp17.855.240.000.

Biwara menerangkan bahwa data tersebut bukan untuk memberi kekhawatiran pada masyarakat yang tinggal di tempat rawan terdampak bencana. Melainkan untuk memberi sosialisasi bahwa ada potensi bencana alam yang membahayakan.

"Dengan adanya laporan ini, masyarakat bisa lebih tahu ancaman yang ada di sekitarnya. Dan harapan kami hal ini bisa menjadi pembelajaran dan beradaptasi hingga mampu mengurangi risiko. Termasuk juga dapat menyiapkan mitigasi kebencanaan untuk meminimalisasi korban jiwa," katanya.

Load More