SuaraJogja.id - Melalui akun Instagram @dagadudjokdja, brand pakaian legend asal Yogyakarta Dagadu Djokdja melayangkan permohonan maaf karena ada kenaikan harga kain beberapa bulan terakhir. Pihaknya harus menyesuaikan harga pakaian pada Januari 2022 mendatang.
Sejumlah kaus oblong baik lengan panjang dan pendek, naik menjadi Rp100-135 ribu.
Menanggapi unggahan tersebut, CEO PT Aseli Dagadu Djokdja, Mirza Arditya menjelaskan bahwa sejak Oktober 2021 bahan baku kaus mengalami kenaikan. Namun begitu pihaknya masih berusaha bertahan dengan harga sebelumnya.
"Betul, memang naik, sejak 2 bulan terakhir ini bahan baku untuk kaus naik. Kami kira hanya bertahan sebentar. Tapi ternyata masih bertahan sampai sekarang, sehingga perlu kami lakukan penyesuaian (harga)," ujar Mirza dihubungi SuaraJogja.id, Jumat (31/12/2021).
Dirinya tak begitu mengetahui penyebab naiknya harga kain saat ini. Namun beberapa informasi menyebutkan adanya gangguan panen di India yang mempengaruhi harga bahan baku kain.
"Akhirnya bahan baku benang naik, harga kaus juga ikut naik. Jadi dari beberapa pemasok juga menaikkan harga kausnya," terang dia.
Kenaikan harga itu, kata Mirza tidak begitu mempengaruhi daya beli pelanggan. Pasalnya kenaikan harga terbilang sedikit dan masih terjangkau.
"Naiknya juga tidak sampai 10 persen. Kalau 30-40 persen, mungkin bisa berpengaruh. Tapi karena di bawah 10 persen jadi tidak terlalu berpengaruh terhadap pembeli," katanya.
Mirza menyebutkan bahwa kenaikan harga kain biasa terjadi sekitar 2-3 tahun. Ia mengatakan, kenaikan sendiri terjadi pada 2018 lalu.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta Gagal Lolos ke Liga 1, Sri Sultan HB X: Ndak Apa-apa
"Terakhir naik itu sekitar 2018. Baru di tahun 2021 ini ada kenaikan lagi," terang dia.
Harga tersebut akan tetap bertahan dan tidak akan berubah. Menyusul komoditas kain berbeda dari kebutuhan pokok seperti telur, daging dan minyak.
"Artinya tidak akan turun walau harga bahan baku kain itu ada penurunan. Jadi tetap akan bertahan penyesuaian harga yang kami lakukan," ujar dia.
Lebih lanjut adanya kasus Covid-19 memang memengaruhi penjualan kaus. Namun melandainya sebaran kasus baru akhir-akhir ini, kembali memperbaiki pendapatan dan penjualan Dagadu.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengungkapkan pihaknya belum menemukan kenaikan harga kain saat ini.
"Baik bahan baku dan kain dari pengecekan dan pemantauan di lapangan belum ada yang naik. Saat ini masih normal," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dompet Digitalmu Bisa Penuh, Ini Cara Aman & Efektif Klaim DANA Kaget
-
Penghormatan Terakhir, Raja Keraton Jogja, Sultan HB X Dijadwalkan Melayat Paku Buwono XIII Besok
-
Pemakaman PB XIII di Imogiri: Menguak Kisah Kedhaton yang Belum Selesai
-
Pemakaman PB XIII Digelar di Imogiri, Abdi Dalem Mulai Siapkan Keranda dan Liang Lahat
-
Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Awan Panas Sejak kemarin, Jarak Terjauh Capai 2,5 Kilometer