SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kulon Progo menyebut capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2021 meleset dari target yang ditetapkan. Hal ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19 serta sejumlah kebijakan yang ditetapkan pemerintah sepanjang tahun lalu.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito menuturkan target PAD dari sektor pariwisata di Bumi Binangun sendiri pada tahun lalu mencapai Rp3,8 miliar. Namun pada realisasinya, hanya diperoleh sebesar Rp3,3 miliar saja.
"Objek wisata hanya bisa buka beberapa saat. Ditambah dengan pengetatan protokol kesehatan yang ketat sehingga target tidak tercapai. Sehingga, hanya awal tahun dan ujung akhir tahun yang mampu meningkatkan retribusi pariwisata," kata Joko Mursito saat dikonfirmasi awak media, Selasa (4/1/2022).
Joko merinci khusus untuk periode momen libur natal dan tahun baru (nataru) kemarin tepatnya tanggal 19-31 Desember 2021 ada sebanyak 51.907 orang yang datang ke Kulon Progo. Sedangkan untuk jumlah kunjungan wisatawan tertinggi sendiri tercatat pada 26 Desember 2021 yakni menyentuh angka 11.542 wisatawan.
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Bersinergi dengan AMSI Yogyakarta, Dorong Pembangunan di Kulon Progo
Jika ditotal secara keseluruhan kunjungan wisatawan di Kulon Progo sepanjang tahun 2021 lalu mencapai 577.732 orang. Dengan beberapa objek wisata yang masih menjadi primadona tersendiri.
"Pantai Glagah saja menyumbang 5.670 wisatawan pada 26 Desember 2021 lalu itu. Kalau untuk jumlah kunjungan wisatawan pada 1-2 Januari (2022) tercatat 34.716 wisatawan," terangnya.
Disampaikan Joko, pada tahun 2022 ini Dispar Kulon Progo akan terus mengembangkan sektor pariwisata di wilayahnya. Termasuk salah satunya dengan membentuk Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo.
Badan Promosi Pariwisata Kulon Progo sendiri sudah mulai dibentuk pada 12 November 2021 lalu. Sebagai tindaklanjut atas UU Pariwisata nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Pembentukan itu dalam rangka membantu promosi objek wisata di wilayah ini supaya menangkap peluang adanya Bandara Internasional Yogyakarta dan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 ini.
Baca Juga: Semua Siswa Sudah Divaksin, 206 SD di Kulon Progo Gelar PTM 100 Persen
Ia mengatakan, adanya Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA dan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas menjadi alasan agar membentuk Badan Promosi Pariwisata ini.
Berita Terkait
-
Review Redmi Pad SE 8.7: Kembalinya Xiaomi ke Tablet Mini
-
Kelebihan dan Kekurangan Redmi Pad SE 8.7, Tablet Murah Rp 1 Jutaan Terbaru!
-
Redmi Pad 2 Kantongi Sertifikasi Global, Siap Meluncur April
-
Oppo Pad 4 Pro Muncul di Teaser: Bawa Layar 13,2 Inci, Snapdragon 8 Elite, dan RAM 16 GB
-
4 Kelebihan Redmi Pad SE 8.7, Tablet Murah Multifungsi Terbaru dari Xiaomi
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD