SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul hari ini (4/1/2022) menggagas program Indeks Pertanaman (IP) padi 400.
Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo mengatakan, program IP 400 merupakan sistem agar lebih mudahnya tanam padi dalam waktu satu tahun dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Menurut Joko, latar belakang adanya IP 400 adalah untuk peningkatan indeks pertanaman, yang biasanya tiga kali penanaman padi, harapannya nanti bisa empat kali dengan mengutamakan varietas Genjah.
“Perlu koordinasi menyeluruh untuk memastikan dijalankannya peran dari masing-masing pemangku kepentingan secara terintegrasi, sehingga program IP 400 ini dapat meningkatkan produksi beras dan pendapatan petani,” papar Joko, Selasa (4/1/2022).
Kepala Bidang Tanaman Pangan, DPKP DIY, Andi Nawa menuturkan bahwa IP 400 adalah program nasional. Harapannya program tersebut bisa menjadi pionir pertanian di Bumi Projotamansari.
Baca Juga: Penerapan Ganjil Genap ke Pantai Kabupaten Bantul Efektif Urai Kepadatan
"Terkait program IP 400 ini bisa dikoordinasikan ulang sehingga nantinya Kabupaten Bantul dapat menjadi pioneer pertanian di Indonesia,” ucapnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menambahkan, menurut statistik ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) ada 5 atau 6 sektor di Kabupaten Bantul yang tumbuh secara positif, diantaranya adalah sektor pertanian. Jadi pelajaran yang bisa dipetik dari statistik ekonomi bahwa sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap guncangan.
“Tanpa ragu-ragu, saya memutuskan di dalam RPJMD, sektor pertanian adalah sektor yang saya prioritaskan disamping sektor pariwisata," katanya.
Ada tiga faktor yang membuat pihaknya memutuskan untuk menjadikan pertanian jadi prioritas kedua setelah sektor pariwisata.
"Alasanya, pertama sektor pertanian adalah sektor yang tahan terhadap resesi ekonomi. Kedua, sektor pertanian dihuni oleh sebagian besar penduduk di Kabupaten Bantul. Ketiga, sektor memiliki kontribusi terhadap PDRB dengan jumlah yang signifikan," ujar Halim.
Baca Juga: Pemkab Bantul Klaim Penerapan Ganjil Genap ke Objek Wisata Pantai efektif Urai Kepadatan
Berita Terkait
-
Polri dan Proyek Jagung: Lahan Subur atau Ladang Masalah?
-
Serapan BULOG Naik 2.000 Persen, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
-
Polri Garap Jagung 1,7 Juta Hektare: Misi Mulia atau Salah Urus?
-
Prabowo Telepon Mentan Amran Malam-malam, Tanya Harga Pangan Ketimbang Saham
-
5 Fitur Unggulan Samsung Galaxy A36 5G, Andalan dengan Snapdragon 6 Gen 3
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD
-
Polisi Ciduk Arena Judi Terselubung di Sleman, Sabung Ayam Hingga Dadu Ditemukan
-
Warga Jogja Bingung Buang Sampah, Kebijakan Pemkot Tutup TPS Bikin Resah
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang