SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya menjadikan limbah sampah di Jogja zero waste atau tanpa sampah. Sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat terlebih dahulu diolah, jika tersisa selanjutnya dibuang ke TPST yang ada di Piyungan, Bantul.
"Selalu kita koordinasikan kepada lurah dan mantri pamong praja (camat) agar upaya zero waste itu dapat terealisasi di Jogja. Jadi paradigma soal sampah itu diubah, harus diolah dulu, kemudian baru dibuang," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat kegiatan pemberian gerobak sampah di Bank Sampah Berseri, RT 35/RW 8 Kelurahan Bumijo, Kemantren Jetis, Rabu (5/1/2022).
Heroe menerangkan, dalam mencapai impian tersebut, Pemkot berupaya bekerja sama dengan sejumlah kampus dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Kita bekerja sama baik kampus dan komunitas untuk bisa mengolah baik sampah organik dan anorganik, sehingga sampah-sampah di kota itu betul-betul terolah dulu.
Baca Juga: DLH Bantul Prediksi Sampah di Pantai Selatan Naik 15 Persen Saat Malam Tahun Baru
Ia melanjutkan bahwa bentuk olahan sampah akan berbeda di tiap wilayah. Bisa diarahkan menjadi ekoenzim dan juga memiliki nilai ekonomis.
"Maka dari itu bank sampah yang ada di Jogja diarahkan untuk bisa menghasilkan nilai ekonomis. Jika ada proses ekonomi yang didapat akan mempercepat proses perubahan cara berpikir warga," katanya.
Pihaknya juga menyinggung soal pengolahan sampah organik. Dimana bisa dimanfaatkan menjadi makanan ikan yang lebih terjangkau.
"Misal restoran dan hotel yang memiliki sampah makanan, ketika kita bisa mendapat cara pengolahannya itu membantu peternak ikan. Problem terbesarnya kan pakan ikan tinggi, dengan olahan bisa lebih murah," ujar dia.
Terlebih lagi, lanjut Heroe ketika pakan ikan berasal dari makanan organik, kondisi ikan juga lebih baik. Bahkan nilai jualnya bisa lebih tinggi.
Baca Juga: 5 Prinsip Gaya Hidup Zero Waste, Mulai Terapkan dari Sekarang!
"Nah ini yang akan kami integrasikan dengan DLH, Dinas Pertanian dan Pangan juga serta pihak wilayah kelurahan dan kemantren," terang Hereo.
Heroe tak menampik bahwa upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisasi jumlah sampah di Kota Jogja. Pihaknya memprediksi bahwa suatu saat nanti penampungan sampah juga akan sulit menampung sampah dari sejumlah wilayah.
"Maka dari itu upaya-upaya seperti ini kami dorong agar bisa memberikan solusi. Sehingga jumlah sampah yang dikirim bisa sedikit berkurang," harapnya.
Baca Juga
Komentar
Berita Terkait
-
Tanggulangi Masalah Sampah, Pemkot Jogja Siapkan Lokasi Pengolahan Sendiri
-
DLH Jogja Sebut Produksi Sampah Meningkat 15 Persen Selama Libur Lebaran
-
Jokowi Lebaran di Jogja, Pemkot Siapkan Balai Kota untuk Salat Id
-
Masyarakat Bandung Punya PR Untuk Kurangi Sampah Hingga 800 Ton Perhari! Ini yang Harus Dilakukan
-
Buntut Tutup Tiga Hari, Pemda DIY Tutup Zona TPST Piyungan
Terpopuler
-
Bocah Cantik yang Viral Saat Ngamen Jadi Badut Diundang Talk Show TV, Tuai Pro dan Kontra
-
Sebut Orang Jogja Kampungan Lihat Kendaraan Plat B, Identitas Orang Ini Dibongkar Netizen
-
Elin Pengamen Cantik Viral Kini Dicap Sombong, Tuai Pro Kontra
-
Usai Berlebaran di Rumah, Mbok Yem Akhirnya Balik ke Puncak Lawu Ditandu Pendaki
-
Kakek Usia 69 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun Viral, Videonya Bikin Ngelus Dada
-
Main ke Rumah Soimah, Ayu Ting Ting: Kalau di Jakarta Dia Artis Besar, di Sini Jadi Tukang Pecel
-
Mutia Ayu Istri Glenn Fredly Berduka: Dua Kesayangan Aku Sudah Ada di Surga Bersama Tuhan
-
Iba Lihat Bocah Penjual Koran Hujan-hujanan, Aksi Sopir Bus Ini Banjir Pujian
-
Prilly Latuconsina Pamer Ketiak Mulus, Netizen: Mohon Maaf Mbak Manusia Apa Bidadari?