SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo menyatakan masih ada segelintir anak usia 6-11 tahun yang tidak diizinkan orang tuanya untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Faktor agama hingga menunggu produk vaksin tertentu menjadi berbagai alasannya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menuturkan bahwa hingga saat ini capaian vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun sudah menembus angka 72,2 persen atau 25.600. Jumlah itu berasal dari total target sasaran sebanyak 35.457 anak.
Dengan begitu, masih ada 9.857 anak yang belum menerima vaksinasi Covid-19 dengan berbagai kendala. Dari angka ini 2 persen atau sebanyak 87 anak di antaranya memang menolak atau tidak diizinkan orang tuanya untuk mendapat vaksinasi Covid-19.
"Dari anak yang belum divaksin 50 persen itu pada saat vaksinasi tidak datang dengan berbagai kendala. Kemudian yang sebanyak 46 persen itu adalah sakit atau ditunda karena tidak lolos skrining dan ada 2 persen atau 87 anak itu yang memang menyatakan menolak," kata Baning kepada awak media, Kamis (6/1/2022).
Baca Juga: Korban Hanyut di Pantai Glagah Berhasil Dievakuasi, Jenazah Ditemukan Pemancing
Baning menuturkan ada berbagai alasan dari puluhan anak-anak yang menolak vaksinasi Covid-19 tersebut. Termasuk salah satunya adalah terkait dengan alasan agama.
"Ada yang alasan agama, ada yang alasan memang tidak mau divaksin, dia menunggu vaksin produk Indonesia dan sebagainya. Intinya dia belum mau divaksin," ungkapnya.
Diakui Baning, penolakan vaksin Covid-19 itu tidak semata-mata berasal langsung dari anak. Pasalnya dalam pelaksanaan program vaksinasi sasaran anak-anak ini harus dengan persetujuan atau izin dari orang tua.
Sehingga dalam hal ini keputusan orang tua yang secara tidak langsung berpengaruh kepada menerima vaksin atau tidaknya anak tersebut. Dalam artian anak-anak yang menjadi sasaran vaksin masih berada di dalam tanggungjawan orang tua.
"Kalau kita yang digunakan karena anak ya harus orang tua yang menandatangani ya. Jadi yang tidak mau adalah masih di bawah lindungan atau tanggungjawab orang tua," ujarnya.
Baca Juga: Tak Ada Anggaran Dari Pemkab Kulon Progo, Wisata Gerbang Samudra Raksa Segera Dilelang
Terkait denga masih adanya temuan penolakan menerima vaksin tersebut, kata Baning, jawatannya akan tetap menggencarkan kembali sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Tidak lupa juga untuk selalu menggandeng berbagai pihak untuk terlibat di dalamnya.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat