SuaraJogja.id - Anak usia 6-11 tahun yang menjadi fokus vaksinasi oleh Pemkot Yogyakarta sudah mencapai 14 ribu orang yang tervaksin. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus mempercepat vaksinasi kepada siswa sekolah itu.
"Saat ini sudah mencapai 14 ribu anak (6-11 tahun) yang telah tervaksin. Sudah kami lanjutkan lagi untuk hari ini di sejumlah puskesmas," terang Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani dihubungi SuaraJogja.id, Kamis (6/1/2022).
Emma menerangkan belum ditemukan anak yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sejauh ini. Vaksinasi jenis Sinovac yang didistribusikan ke anak juga sudah mendapat rekomendasi dari Kemenkes.
"Belum ada laporan untuk KIPI ya, sejauh ini masih berjalan lancar," terang Emma.
Baca Juga: Gelar Tes Swab di Sekolah Disdikpora Jogja Sebut Hasil Positif di Bawah 50 Orang
Target capaian vaksinasi anak berjumlah lebih kurang 40 ribu orang. Mengingat rekomendasi dari Kemenkes, sebanyak 39 orang anak harus tervaksin dahulu.
"Tetap 40 ribu juga yang divaksin, jadi jika sudah tercapai dari rekomendasi Kemenkes, kita akan cari lagi siapa saja siswa yang belum dapat vaksin," ujar dia.
Saat ini, vaksinasi anak dilanjutkan secara serentak di sejumlah puskesmas dan sekolah yang ada di Kota Pelajar. Sedikitnya ada sekitar 13 sekolah yang menggelar vaksinasi sembari mengikuti Pembelajaran Tatap Muka.
"Untuk total tambahan anak yang sudah divaksin hari ini belum kami update lagi. Nanti segera kami beri informasinya," ujar Emma.
Sementara, Kepala Dinas Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan vaksinasi anak menjadi prioritas untuk diselesaikan.
Baca Juga: Fenomena Baru Usai Ledakan Kasus Corona, Reservasi Hotel di Jogja Malah Melonjak
"Fokus kami ke anak 6-11 tahun segera tervaksin. Jadi meski belum divaksin tetap masuk ke sekolah untuk diarahkan vaksin di puskesmas setempat," kata dia.
Pihaknya menjelaskan bahwa teknis untuk menggelar vaksin anak diserahkan kepada tiap sekolah. Namun pihaknya menekankan saat kegiatan vaksin tidak berbenturan dengan aktivitas di dalam sekolah.
"Itu yang jelas tidak mengganggu PTM. Pihak sekolah nanti yang harus mengatur jadwalnya," kata Budi.
Berita Terkait
-
Vanessa Zee Menghidupkan 'Sesuatu di Jogja' dengan Gaya Berbeda
-
Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja
-
Operasi Keselamatan 2025 Jogja: Titik Lokasi, Jadwal dan Jenis Pelanggaran
-
Vandalisme 'Adili Jokowi' Bermunculan di Jogja, Polisi Buru Pelaku
-
Lirik Lagu Diva Hani Koyo Jogja Istimewa dan Artinya, Video Covernya Viral
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga