SuaraJogja.id - Kemacetan panjang kembali mewarnai jalur utama Wonosari-Yogyakarta, Sabtu (8/1/2022) petang. Wisatawan yang hendak balik ke Kota Yogyakarta dari Gunungkidul terpaksa harus bersabar dan menempuh perjalanan lebih lama.
Pukul 18.30 WIB kemacetan mulai terlihat dari Padukuhan Putat I Kalurahan Putat Kapanewon Patuk hingga ke pertigaan Piyungan sejauh 7 kilometer. Untuk sekedar sampai ke pertigaan Piyungan harus menempuh waktu sekitar 2,5-3 jam. Padahal biasanya hanya ditempuh sekitar 30 menit.
Liyan, warga Kapanewon Semin mengaku harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam untuk sampai ke Piyungan. Ia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB, namun perjalanan mulai tersendat sejak si bundaran Sambipitu Kalurahan Bunder.
"Tadi mulai terjebak macet di Putat. Dah kayak stagnan,"ujar dia, Sabtu (8/1/2022) malam.
Baca Juga: 4 Orang Sembuh, Kasus Covid-19 di Gunungkidul Tinggal 1 Orang
Ia baru sampai ke pertigaan piyungan sekitar 20.00 WIB. Hal ini tentu membuatnya jengah karena di hari biasa ia hanya perlu menempuh waktu sekitar setengah jam. Namun ia terpaksa menempuhnya karena harus turun ke Yogyakarta untuk urusan bisnis.
Trisna, warga Kalurahan Putat juga merasakan hal yang sama. Ia tidak menduga jika masih ada kemacetan karena sudah lewat liburan Tahun Baru. Selepas maghrib ia berangkat dari rumahnya untuk pergi ke rumah mertuanya di Sewon Bantul.
"Saya keluar rumah habis maghrib terus masuk jalan utama Wonosari-Jogja. Sampai di Dusun Pedotan suami putar balik karena macet,"ungkap dia.
Ia dan suami putar balik untuk mengambil jalur alternatif Beji-Patuk. Awalnya lancar tapi sampai patuk juga macet. Bus-bus pariwisata keluar dari HeHa menjadi biang kemacetan. Terpaksa ia berbelok lagi mengambil arah Dlingo.
Baca Juga: Gunungkidul Nihil Tambahan Kasus Covid-19 8 Hari Berturut-turut, Sisa 5 Pasien Aktif
Berita Terkait
-
Wuling Pesaing Gran Max tapi Elektrik: Mobil "Dual Purpose" Cocok Buat Liburan atau Jualan
-
Pemerintah Antisipasi Bencana, Biar Liburan Aman dan Lancar saat Nataru
-
Dita Meichan Mengeluh Tambah Gemuk Usai Liburan ke Eropa, Pipinya Makin Chubby
-
Destinasi Liburan Akhir Tahun, Menikmati Tradisi Natal di 3 Negara Asia
-
Macet Bikin Rugi Rp 62 Triliun, Begini Cara Polri Urai Kemacetan di Jakarta
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
Terkini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi