SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Termasuk dengan aktivitas dua kubah lava Merapi juga masih bertumbuh.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, terdapat penumbuhan ketinggian pada kubah lava barat daya Merapi.
"Teramati adanya penambahan tinggi kubah barat daya kurang lebih 2 meter. Sedangkan untuk volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik," kata Hanik dalam keterangannya, Minggu (9/1/2022).
Selain itu, kata Hanik dalam pantauan beberapa hari terakhir intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Sedangkan untuk deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm per hari.
Baca Juga: Gunung Merapi Masih Luncurkan Guguran Awan Panas, Begini Kondisinya
Ia menuturkan pengamatan dan pengukuran terhadap semua aktivitas Merapi termasuk pertumbuhan kubah lava terus dilakukan. Ada sejumlah metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran volume kubah lava tersebut.
Salah satunya menggunakan drone yang diterbangkan di sekitar puncak. Hal ini berguna untuk melakukan pengamatan visual secara lebih mendetail.
Dipastikan Hanik, sejauh ini rata-rata pertumbuhan dua kubah lava Merapi masih berkisar pada 2 hingga 5 ribu meter kubik per hari. Hal itu masih relatif kecil jika dibanding dengan rata-rata sebelumnya di Merapi yakni 20 ribu meter kubik per hari.
Terbaru dalam periode pengamatan Minggu (9/1/2022) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB aktivitas Gunung Merapi kembali melandai. Saat itu tidak tercatat terdapat guguran lava atau awan panas dari puncak.
Asap kawah di puncak juga tidak teramati keluar. Hanya terdapat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 27 kali pada periode tersebut.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Hingga 2,5 KM Jumat Siang
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja