SuaraJogja.id - Dalam upaya menurunkan berat badan, terdapat beragam jenis diet yang bisa dilakukan, antara lain diet rendah karbohidrat, intermitten fasting, diet vegan, hingga diet ketogenik. Menurut ahli gizi dari UGM, Rahadyana Muslichah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat diet.
Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kondisi tubuh. Selain itu, pelaku diet memerlukan pendampingan dari profesional seperti ahli gizi. Diet yang berhasil dilakukan pada satu individu tidak lantas bisa diterapkan pada individu lainnya karena masing-masing individu memiliki kebutuhan harian yang berbeda.
“Diet untuk menurunkan berat badan tidak boleh sembarangan seperti mengikuti cara yang berhasil dipakai orang lain. Jadi tidak bisa meniru program diet yang populer dilakukan karena program diet sebisa mungkin personalized dengan mempertimbangkan kondisi klien,” paparnya, Selasa (11/1).
Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini menjelaskan program diet direkomendasikan dibuat khusus untuk individu itu sendiri dengan tetap memperhatikan panduan gizi seimbang. Selain itu, juga program yang disusun aman dilakukan atau tidak sampai mengganggu fungsi tubuh serta tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari secara optimal.
“Kondisi setiap orang itu berbeda-beda, ada kondisi kesehatan yang menyertai di setiap orang. Bisa jadi misal diet A itu cocok untuk seseorang, tetapi tidak cocok atau tidak aman untuk tubuh orang lain,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia merekomendasikan dalam penentuan program diet dilakukan melalui konsultasi dengan profesional. Ia menuturkan jika diet bukan hanya sekedar menurunkan berat badan hingga posisi ideal. Namun, diet juga harus memperhatikan komposisi tubuh seperti persentase lemak maupun otot. Karenanya melalui konsultasi ke profesional program diet akan disusun setelah melalui rangkaian asesmen secara komprehensif. Beberapa diantaranya seperti mencari akar persoalan penyebab berat badan berlebih dari pola/kebiasaan makan dan pola aktivitas sehari-hari.
Dari hasil asesmen yang dilakukan, nantinya profesional akan membantu dalam menyusun program diet yang sesuai dengan kondisi tubuh. Menu diet yang disusun pun disesuaikan dengan kemampuan individu. Misal anggaran terbatas maka akan diberikan contoh bahan makan yang terjangkau. Sementara program yang disusun bersifat jangka panjang seperti memperbaiki pola makan untuk mengurangi asupan energi secara bertahap.
“Penurunan berat badan yang sehat itu yang tidak drastis atau instan. Penurunan berat badan yang sehat adalah 0,5-1 Kg per minggu,” ungkapnya.
Rahadyana Muslichah menekankan bahwa program diet terbaik yang bisa dijalankan secara konsisten. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan mengombinasikan diet dan olahraga.
Baca Juga: Tips Ahli Gizi Mengatur Pola Makan Sehat Saat Libur Nataru
Untuk diet dilakukan dengan menerapkan pengurangan asupan kalori setelah menghitung kebutuhan harian tubuh. Lalu, mengatur porsi makan mengikuti panduan gizi seimbang.
“Diet itu bukan berarti harus menghindari berbagai jenis makanan. Sebab, semua jenis zat gizi tetap diperlukan tubuh, hanya saja porsi makannya diatur sesuai prinsip gizi seimbang,” katanya.
Pilih protein rendah lemak misalnya, ikan, daging putih, telur, dan susu rendah lemak. Selain itu, variasikan pemenuhan kebutuhan karbohidrat. Misalnya tidak hanya dengan nasi putih saja, tetapi divariasikan dengan bahan pangan lain seperti singkong, ubi, atau beras merah yang mengandung serat. Tak lupa perbanyak konsumsi sayur dan buah.
Berikutnya, pilih camilan sehat untuk diet, yakni dengan kandungan rendah kalori. Adapun pilihan camilan rendah kalori yang bisa dikonsumsi saat diet seperti buah buahan yang bisa diolah dalam bentuk jus ataupun buah potong.
Ia menyarankan, saat menjalani program diet sebaiknya membatasi konsumsi makanan tinggi gula, garam, minyak, dan lemak agar berat badan tidak melonjak. Kemenkes merekomendasikan batas asupan porsi gula sebanyak 4 sendok makan per hari, garam 1 sendok teh per hari,dan lemak 5 sendok makan per hari.
“Diet juga perlu dibarengi dengan aktivitas fisik/olahraga karena akan lebih cepat untuk menurunkan persentase lemak tubuh. Olahraga yang direkomendasikan adalah 150 menit dalam 1 minggu,” terangnya.
Berita Terkait
-
Tips Ahli Gizi Mengatur Pola Makan Sehat Saat Libur Nataru
-
5 Cara Memasak Sayuran Non Tepung, Diet Rendah Karbohidrat Dijamin Sukses!
-
Ini Tanda Penurunan Berat Badan yang Sehat dan Normal Untuk Pejuang Diet
-
Anda Pejuang Diet? Ketahui Tanda Penurunan Berat Badan yang Sehat dan Normal
-
Diet Sehat Bukan Cuma Soal Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem
-
Jangan Sampai Hilang! Sleman Digitalisasi Naskah Kuno: Selamatkan Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang