SuaraJogja.id - Fasilitas berupa batu granit di Jalan Perwakilan yang diubah menjadi pedestrian di kawasan Malioboro rusak. Beberapa granit pecah, padahal belum genap satu bulan akses jalan tersebut diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pada 31 Desember 2022.
Pantauan SuaraJogja.id, sejumlah batu granit yang digunakan sebagai akses jalan mulai dibongkar. Petugas juga membuat batas dengan pagar besi di sisi selatan agar tidak dilintasi kendaraan.
Selain itu di sisi timur Jalan Perwakilan beberapa batu granit pecah berserakan saat dilintasi mobil dan motor.
Menanggapi rusaknya pedestrian senilai Rp 10 miliar dari alokasi Dana Keistimewaan melalui skema BKK pada APBD Perubahan 2021 itu, Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setyawacana mengaku bahwa masih ada masa pemeliharaan pihak ketiga.
Baca Juga: Skuter Listrik Menjamur di Kawasan Tugu hingga Malioboro, Wisatawan: Perlu Dibuatkan Jalur Khusus
"Iya itu kan masih di masa pemeliharaan dan kita langsung memperbaiki. Kemarin memang ada kerusakan dan kami data titik mana saja yang rusak dan pecah," ujar Hari dihubungi wartawan, Kamis (13/1/2022).
Hari menjelaskan kerusakan batu granit itu karena usia spesi dan ketebalan pemasangan yang harus dicapai belum maksimal. Apalagi jalan tersebut langsung digunakan untuk menopang beban kendaraan.
"Nanti kami coba dengan pola yang ada kami perbaiki. Nanti diatasnya kami beri lembaran plat, karena kan jalan itu tidak bisa ditutup. Pasti dilewati kendaraan," ujar dia.
Hari mengatakan, seharusnya setelah pembangunan pedestrian selesai, kendaraan tidak boleh melintas. Tapi karena jalan perwakilan digunakan untuk memecah kepadatan di Malioboro, kendaraan tetap melewati jalan tersebut.
"Nah maka dari itu, nanti lembaran plat ini kami pasang setelah mengganti granit-granit yang pecah. Sehingga kendaraan tidak langsung langsung menyentuh batu granit yang diperbaiki. Kita cari solusi seperti itu," jelas dia.
Baca Juga: Wahana Skuter Listrik di Malioboro Dihentikan, Ryan Mengaku akan Ikuti Aturan yang Ada
Hari memastikan bahwa selama perbaikan Jalan Perwakilan tidak ada penutupan akses jalan itu. Hanya saja nantinya dibuat pembatas agar tidak dilewati kendaraan.
"Jadi kami tidak menutup total ya, jadi hanya membuat batas dan menutup granit yang rusak dengan plat, sambil menunggu kerekatan semen selama lebih kurang 14 hari," kata Hari.
Terpisah, Anggota Forum Pemantauan Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba berharap, OPD terkait bisa mengambil tindakan agar fasilitas di Jalan Perwakilan tidak rusak lagi ketika mulai diperbaiki.
"Kalau kondisi granit belum benar-benar kering dan belum layak dilintasi. Maka jangan dilintasi. Sebaik apapun kualitas batu granit, jika belum layak dilintasi apalagi kendaraan berat seperti bus, maka dapat rusak lagi. Harapannya sinergitas antar OPD diperlukan," ujar Kamba dihubungi wartawan.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Awas! Jalan Berlubang Bisa Bikin Ban Pecah dan Knalpot Bocor, Cek 5 Komponen Ini
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Keajaiban di Jalan Rusak: Mayat yang Dibawa Ambulans Hidup Lagi? Kok Bisa?
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital