SuaraJogja.id - Kejahatan jalanan atau klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menjadi atensi semua pihak. Baik dari pemerintah daerah, masyarakat umum hingga khususnya jajaran kepolisian.
Kapolsek Mlati Kompol Tony Priyanto memastikan akan menindak tegas segala motif kejahatan yang terindikasi sebagai kejahatan jalanan, terlebih jika yang bersangkutan memiliki atau menggunakan senjata tajam (sajam).
"Memang beberapa waktu yang lalu sedang ramai soal kejahatan jalanan. Jadi kami agak sensitif sekali terhadap hal hal-hal tersebut," kata Tony kepada awak media, Kamis (13/1/2022).
"Apa pun motifnya menggunakan kejahatan dengan sajam kita tindak lanjuti kita proses secara hukum," sambungnya.
Baca Juga: Bawa Sajam Hendak Buat Keributan, Dua Pemuda Dicokok Polsek Mlati
Hal itu, kata Tony, sebagai wujud upaya preemtif atau penangkalan, pencegahan hingga penegakan hukum yang terus digencarkan, apalagi pengamanan dan menciptakan suasana kondusif di wilayah hukum Polsek Mlati.
Pihaknya menegaskan tidak akan segan-segan untuk menindaklanjuti segala motif diduga kejahatan jalanan. Di samping juga bertujuan untuk menekan isu-isu liar yang berkembang di masyarakat.
"Ini semata-mata untuk situasi aman kondusif khususnya di wilayah hukum Polsek Mlati. Jadi apapun motifnya, entah klitih atau kejahatan jalanan lainnya atau ada unsur dendam, tawuran dan sebagainya menggunakan senjata tajam pasti akan kita tindaklanjuti. Supaya tidak berkembang isu-isu yang tidak proporsional," tegasnya.
Belum lama ini jajaran Polsek Mlati berhasil mengamankan dua orang pemuda berinisial EP (24) warga Kasihan, Bantul dan AAW (29) warga Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Hal itu sebagai tindaklanjut atas kepemilikan senjata tajam yang diduga hendak digunakan untuk melakukan tindakan penganiayaan.
Dari tangan kedua pelaku, polisi bahkan turut mengamankan senjata tajam yang diketahui sudah dipersiapkan dari rumah. Ada sebilah kapak dan pemukul berupa besi ulir sepanjang 40 centimeter.
Baca Juga: Antisipasi Klitih di Jogja, Pemda DIY Awasi Tempat Nongkrong
Sebelumnya, Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito menyatakan bahwa pemerintah dalam hal ini pemda mempunyai tanggungjawab yang sama besarnya untuk menangani kejahatan jalanan tersebut. Bukan lantas semata-mata dilimpahkan ketugasan itu kepada polisi saja.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Jogja Bab Getih dan Klitih, Ketika Kemanusiaan Tergerus Kekerasan
-
Antisipasi Kejahatan Jalanan di Kawasan Kota Tua, Polsek Taman Sari Aktifkan Patroli Sepeda
-
Seret Sajam Di Jalanan, Gibran Geram Siap Habisi Pelaku Klitih yang Tertangkap
-
Gibran Murka Siap Habisi, Pelaku Klitih yang Viral Seret Pedang di Jalan Ditangkap
-
Anak di Bawah Umur Pelaku Klitih Tidak Bisa Dihukum? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini