SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta kabupaten dan kota untuk serius menangani pasien yang terindikasi terpapar COVID-19 varian baru Omicron di Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Hal ini penting agar penyebaran varian baru tersebut tidak semakin meluas di DIY.
Sebab saat ini sudah ada 15 sampel whole genome sequencing (WGS) pasien COVID-19 yang dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulon Progo dan Laboratorium FK-KMK UGM untuk diperiksa. Delapan sampel dari pasien COVID-19 di Kulon Progo dan tujuh lainnya dari Kota Yogyakarta ini terindikasi merupakan Omicron.
Dinas Kesehatan (dinkes) DIY menyebutkan, sampel WGS yang diambil dari klaster keluarga di Kulon Progo tergolong cepat menular sehingga terindikasi merupakan penularan varian Omicron. Apalagi dari hasil tes PCR pasien, sejumlah sampel juga menunjukkan Cycle Threshold (CT) di bawah 30.
"Omicron kan serpihan dari delta. Saya tidak tahu apakah sudah masuk ke jogja, tapi kita tidak bisa membedakan karena yang bisa membedakan kan lab(laboratorium-red). Tapi [indikasi omicron], bagaimana mengatasi pandemi covid-19 seperti yang sudah terjadi di jogja," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (14/01/2022).
Menurut Sultan, pasien yang terindikasi terpapar Omicron di DIY kebanyakan merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga sebagian besar pasien melakukan isolasi mandiri di rumah.
Meski demikian, Sultan meminta penanganan pasien dioptimalkan. Dengan demikian tidak ada penularan yang masif laiknya varian Delta pada pertengahan 2021 lalu.
"Dengan kondisi ini, [pasien] dimaintain (dijaga-red), tidak ada kondisi yang fluktuatif seperti delta dan sebagainya," ujarnya.
Sulitan berharap, tingginya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (nataru) tidak akan menimbulkan penularan COVID-19 yang masif, termasuk munculnya varian Omicron di DIY. Dengan demikian aktivitas masyarakat, termasuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di seluruh sekolah yang diterapkan di DIY bisa tetap bisa dilaksanakan.
Karenanya semua lembaga pendidikan harus memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah. Meski hal ini agak sulit dilakukan bagi siswa di tingkat pendidikan dasar atau PAUD.
Baca Juga: PKL Minta Penundaan Relokasi Malioboro, Sri Sultan HB X Tolak Mentah-mentah
"Perlu peran guru untuk memberitahu anak karena anak usia lebih muda, apalagi PAUD, [siswa] SD saja susah [diminta taat prokes]. Kondisi seperti ini yang memungkinkan [penularan virus]. Tapi kalau lihat kasus [covid-19] melandai, ya meski naik tapi ya tidak banyak sehingga PTM bisa seratus persen," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan, Pemda meminta RS rujukan COVID-19 di DIY mengaktifkan kembali tempat tidur bagi pasien COVID-19 serta menyiapkan tenaga kesehatan(nakes). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan varian Omicron.
Rumah sakit rujukan milik pemerintah harus mengalokasikan 30 persen tempat tidur bagi pasien COVID-19. Sedangkan RS swasta diminta menyediakan sekitar 20 persen dari total kapasitas tempat tidur yang dimiliki.
"Kita juga aktifkan isoter (isolasi terpusat-red) kalau terjadi lonjakan [kasus varian omicron]," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi