SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman mengakui terjadi penurunan mutu pembelajaran, karena penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring selama pandemi Covid-19.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengungkap, mutu pembelajaran agak berkurang karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) memang tidak efektif terlaksana.
Bukan hanya itu, kaitan muatan karakter juga sukar dilakukan pembimbingan oleh para guru.
"Dengan PJJ murni, kendala pasti ada. Pendampingan orang tua harus jadi prioritas, selama ini dalam PJJ murni terkadang guru tidak bisa memantau langsung peserta didik," terangnya, Selasa (18/1/2022).
Kendala lainnya, masih ada anak-anak yang tidak mampu atau kurang beruntung, mereka melaksanakan PJJ di tengah keterbatasan alat dan sinyal. Walaupun kondisi itu teratasi dengan adanya penggalangan dana untuk membeli gawai atau pembelajaran menggunakan HT, bekerjasama dengan komunitas.
Namun Ery menambahkan, hasil ASPD siswa di Kabupaten Sleman masib tergolong baik. Diketahui, ASPD digunakan sebagai evaluasi kurikulum pembelajaran selama pandemi dan mendaftar ke jenjang lebih tinggi.
"Di ASPD alhamdulillah untuk SD dan SMP di Sleman masih di atas. Untuk beberapa SMP masuk 10 besar [nilai tinggi], bahkan ada sekolah dengan siswa memiliki nilai ASPD sempurna," tuturnya.
Saat ini, dengan diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100% dan penerapan protokol kesehatan ketat, minimal anak-anak semangat kembali ke sekolah.
"Ada pendampingan penguatan karakter bisa ditingkatkan. Karena anak-anak bisa berangkat sekolah," ucapnya.
Baca Juga: Sasar Kelompok Lansia, RSUD Sleman Mulai Berikan Vaksin Booster Covid-19
PTM terbatas yang sudah dilakukan dan PTM 100% yang diterapkan saat ini, diharapkan menjadi momen bagi sekolah untuk menyusun kurikulum beban belajar, agar siswa dapat menjangkau materi yang tidak efektif didapatkan saat PJJ.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Sudah Mulai PTM 100 Persen, Disdik Sleman Tekankan Pentingnya Penerapan Prokes
-
Dinilai Berjalan Baik, Disdik Sleman Bakal Gelar PTM Terbatas di 85 Sekolah
-
Pastikan Kesehatan Guru dan Siswa, Disdik Sleman Rencanakan Sampling Tes Swab di Sekolah
-
Disdik Sleman Laporkan Persiapan PTM ke Bupati Pekan Depan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin