Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 18 Januari 2022 | 15:31 WIB
PKL berjualan di kawasan Malioboro, Kamis (06/01/2022).

SuaraJogja.id - PKL Malioboro akan direlokasi ke tempat yang baru mulai pekan depan. Menanggapi hal itu, seorang PKL di Malioboro Nur Haji Simbolon mengaku hanya bisa pasrah dengan apa yang telah diputuskan oleh pemerintah daerah. Ia optimistis rencana ini sudah dikaji secara matang.

"Kalau menurut pemerintah daerah rencana ini (relokasi PKL) yang terbaik, pasti sudah dipikirkan dengan matang. Siapa tahu nanti malah ramai," ujarnya saat berbincang dengan SuaraJogja.id, Selasa (18/1/2022).

Meski begitu, tetap ada kekhawatiran bila dipindah ke tempat yang baru, jumlah pembeli akan menurun.

"Ya pastinya khawatir kalau jumlah pembelinya turun ketika berdagang di tempat yang baru," papar perempuan yang sudah berjualan selama lima tahun itu.

Baca Juga: Tanggapi Janjinya Tak Gusur PKL Malioboro, Haryadi: Kita Lakukan Penataan Tidak Menggusur

Sejauh ini, katanya, dia belum mendapat sosialisasi mengenai relokasi para PKL Malioboro. Namun, rencana tersebut sudah ia dengar sejak 2019 silam.

"Saya belum dapat sosialisasi karena ada kan grup masing-masing PKL, mungkin sudah ada yang diajak sosialisasi. Sebenarnya sudah tahu rencana pemindahan PKL Malioboro sejak 2019," ujarnya.

Terkait dua lokasi yang sudah disiapkan yakni eks kantor Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dan eks Bioskop Indra, Nur lebih memilih dipindah ke eks kantor Dispar DIY. Pasalnya, lokasinya dianggap strategis.

"Tempatnya yang di eks Dispas DIY strategis karena dekat dengan hotel-hotel dan stasiun kereta. Sehingga mudah didatangi pembeli," kata dia.

Untuk eks bioskop Indra dinilai tempatnya agak tertutup dan pembeli harus masuk ke dalam terlebih dahuku.

Baca Juga: Tagih Janji Walkot Tak Gusur PKL Malioboro, Pedagang Geruduk Kantor Pemkot dan DPRD Jogja

"Kalau lokasinya agak tertutup dan terlalu masuk ke dalam membuat pembeli mikir-mikir mau beli apa enggak," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti menyatakan, terkait janjinya untuk tidak menggusur atau merelokasi PKL Malioboro selama dirinya menjabat. Apa yang dilakukan Pemkot adalah penataan kawasan agar lebih baik.

"Ini beda ya, jadi tidak menggusur. Kami lebih ingin menata kawasan Malioboro itu. Ke depan perlu kami cek semuanya kan," ujarnya.

Ia melanjutkan tidak ada maksud Pemerintah untuk mematikan usaha dan hajat hidup warganya. Namun langkah relokasi dilakukan sebagai upaya penataan kawasan Malioboro ke depan.

Haryadi juga menanggapi permintaan penundaan relokasi para pedagang 1 hingga 3 tahun ke depan. Ia menyebut bahwa kapanpun waktunya akan sama.

"Saiki karo sesuk opo bedane (sekarang dengan besok, apa bedanya), saya meminta ke semua pihak mau besok atau sekarang sama, yang penting itu keramaiannya. Jaminan terhadap konsumen, mereka kan produsen, dalam menjual sesuatu. Memang kalau tidak ada pasarnya, ya  tanggung jawab saya menciptakan market (pasar), tidak betul saya membuat sepi, bukan seperti itu," paparnya.

Load More