SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menanggapi terkait janjinya untuk tidak menggusur atau merelokasi PKL Malioboro selama dirinya menjabat. Haryadi mengatakan apa yang dilakukan Pemkot adalah penataan kawasan agar lebih baik.
"Ini beda ya, jadi tidak menggusur. Kami lebih ingin menata kawasan Malioboro itu. Ke depan perlu kami cek semuanya kan," ujar Haryadi ditemui saat pembukaan vaksinasi booster warga lanjut usia (lansia) di Aula Grha Pandawa, Balai Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022).
Ia melanjutkan tidak ada maksud Pemerintah untuk mematikan usaha dan hajat hidup warganya. Namun langkah relokasi dilakukan sebagai upaya penataan kawasan Malioboro ke depan.
Haryadi juga menanggapi permintaan penundaan relokasi para pedagang 1 hingga 3 tahun ke depan. Ia menyebut bahwa kapan pun waktunya akan sama.
Baca Juga: Ramai Skuter Listrik di Malioboro, Pakar: Solusi Mobilitas di Wilayah Perkotaan
"Saiki karo sesuk opo bedane (sekarang dengan besok, apa bedanya), saya meminta ke semua pihak mau besok atau sekarang sama, yang penting itu keramaiannya. Jaminan terhadap konsumen, mereka kan produsen, dalam menjual sesuatu. Memang kalau tidak ada pasarnya, ya tanggung jawab saya menciptakan market (pasar), tidak betul saya membuat sepi, bukan seperti itu," ujar Haryadi.
Disinggung bagaimana teknis penataan dan jumlah pedagang yang akan ditempatkan di selter sementara (bekas kantor Dispar DIY) dan bekas Bioskop Indra, dirinya belum bisa menjawab.
"Nanti kami sampaikan pada waktunya," ujar dia.
Pemindahan yang rencananya dilakukan pada Februari 2022, Haryadi tak ingin menjelaskan secara detail. Pasalnya masih ada waktu 13 hari untuk menentukan.
"Ini kan baru 17 Januari, masih lama kalau menjawab pemindahan di Februari," katanya.
Baca Juga: Skuter Listrik Menjamur di Kawasan Tugu hingga Malioboro, Wisatawan: Perlu Dibuatkan Jalur Khusus
Geruduk Kantor DPRD Kota Yogyakarta
Sebelumnya, ratusan PKL Malioboro menggeruduk kantor Pemkot dan DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022). Mereka datang dengan membawa poster dan spanduk ke dua kantor itu untuk meminta kejelasan relokasi hingga menagih janji Wali Kota Yogyakarta untuk tidak menggusur atau merelokasi PKL di kawasan Malioboro.
"Kami meminta pemenuhan janji pak Haryadi selaku Wali Kota Yogyakarta yang dalam berbagai kesempatan telah menyatakan dan berjanji selama menjabat tidak akan melakukan penggusuran. Itu yang kami harapkan," ujar Ketua Padma, Yati Dimanto saat audiensi di Kantor DPRD Kota Yogyakarta.
Meski meminta pemenuhan janji itu, pihaknya sudah tidak mempersoalkan dengan keputusan Pemkot untuk merelokasi para pedagang. Namun waktunya agar ditunda dan tidak buru-buru seperti saat ini.
"Ini tidak begitu, ada sosialisasi, selesai Januari 2022 kita harus sudah pindah. Ini model apa?, kita ekonomi kecil yang tidak pernah merepotkan pemerintah. Setahu saya kalau namanya mau pindah paling tidak dikandani (diberitahu). Tidak seperti ini caranya sosialisasi pertama sangat buru-buru," terang Yati.
Berita Terkait
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
-
Serba-Serbi Hamzah Batik Pusat Toko Batik Paling Populer di Malioboro yang Diserbu IShowSpeed
-
IShowSpeed Disebut Bersiap Sambangi Jogja, Netizen Ramai-ramai Usul Bawa ke Wilayah Pogung
-
Penandatanganan Kerjasama 1O1 Style Yogyakarta Malioboro dan Kemantren Pakualaman
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa