Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 16 Januari 2022 | 18:28 WIB
Para PKL berjualan di Kawasan Malioboro. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro menyoroti sempitnya lapak berjualan sementara yang disediakan Pemkot Yogyakarta untuk relokasi. Pedagang khawatir dapat terjadi konflik ketika tempat jualan diberi luas yang terbatas.

Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro (Padma) Yati Dimanto menyayangkan ukuran lapak yang berkisar 1,15 x 2,5 meter. Setiap dua lapak hanya disediakan satu pintu.

"Apabila dua lapak itu pemiliknya berbeda, nanti rentan jadi konflik. Itu yang dikhawatirkan," ujar Yati dihubungi wartawan, Minggu (16/1/2022).

Yati menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima dengan rencana relokasi pedagang. Namun begitu pemerintah harus mau menerima keluhan dan menanggapi aspirasi pedagang.

Baca Juga: PKL Malioboro Minta Tunda Relokasi, Wali Kota Jogja Tegaskan Tetap Januari

Selain itu, kata Yati jika memang niat pemerintah merapikan PKL, tidak harus dengan relokasi. Pemerintah dapat mempercantik penataannya, mulai dari penyeragaman gerobak atau sistem urutan yang diubah.

"Tidak harus dipindahkan. Terutama yang kuliner ya, karena kan tidak berbenturan den toko (kios)," ujar dia.

Lebih lanjut, dari koordinasi pihak PKL dan Pemkot yakni Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, relokasi direncanakan berlangsung mulai 1 Februari 2022. PKL diberi waktu berpindah hingga 7 Februari.

"Dari pertemuan terakhir, tangga 22 Januari itu ada acara selamatan di Gedung Indra (bekas bioskop). Kemudian 1-7 Februari pindahan. Kalau tanggal 8 Februari masih ada yang berjualan, nanti yang akan mengatasi aparat gabungan," ujar dia.

Yati bersama pedagang lainnya masih menaruh harapan waktu relokasi tersebut ditunda. Mengingat perekonomian pedagang baru dirasakan usai kasus Covid-19 di Jogja mengalami penurunan saat ini.

Baca Juga: Tak Hanya Pemda, Paguyuban Juga Disebut Kurang Transparan Soal Relokasi PKL Malioboro

"Kalau sekarang kita dipindahkan, nanti kami juga mengalami PPKM alias Pelan Pelan Kita Mati," sebut Yati.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, memastikan bahwa pemindahan atau relokasi PKL Malioboro dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya menyesuaikan dengan arahan Pemda DIY yang ikut dalam penataan PKL itu.

Ia berharap, para pedagang tidak perlu resah meski bakal dipindahkan dalam waktu dekat. Pasalnya ia optimistis, di tempat baru nanti pedagang tidak akan kehilangan pendapatan.

"Nanti kalau pedagangnya sudah kumpul di situ, jadi satu, pasti ada pengunjung yang datang. Jangan khawatir, tenang, rezeki sudah ada yang ngatur," ungkap Haryadi, Rabu (12/1/2022).

Load More