SuaraJogja.id - Dianggap tak ada transparansi dan keterbukaan terkait relokasi PKL Malioboro, sejumlah pedagang yang ada di kawasan tersebut membuat aduan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Yogyakarta agar ada kejelasan dan meminta pemerintah menunda relokasi.
Salah seorang pedagang di Malioboro, Supriyati (38) menjelaskan mereka datang ke LBH secara individu. Sedikitnya lebih dari 10 orang yang datang untuk meminta bantuan hukum.
"Ya ini baru individu, dari bawah. Bukan atas nama paguyuban. Memang kami tergabung dalam paguyuban sebenarnya, tapi itu kan belum begitu transparan kepada anggota yang di bawah," kata Supriyati ditemui wartawan di Kantor LBH Kota Yogyakarta, Selasa (11/1/2022).
Ia melanjutkan beberapa pedagang juga digiring agar memilih setuju dengan relokasi itu. Namun pihaknya tidak mempersoalkan selama ada keterbukaan masing-masing pihak.
Baca Juga: PKL Malioboro Kembali Tolak Relokasi: Penataan Tak Harus Memindah
"Ya lebih digiring sih, ya diajak untuk setuju. Yang jelas kami tidak menolak dengan rencana itu, tapi pedagang juga harus diberi ruang aspirasi," ujar dia.
Di sisi lain, Purwandi (66) pedagang lain yang datang ke LBH Yogyakarta mengaku banyak pedagang yang ingin mengadu. Kendati demikian, beberapa pedagang merasa takut.
"Sebenarnya yang mengadu itu banyak, tapi pada takut. Ketakutan kalau kita gerak seperti ini efeknya seperti apa ke depan," ungkap dia.
Pedagang hanya meminta ada penundaan relokasi yang rencananya dilangsungkan Januari ini. Pasalnya baru saja pedagang mulai merasakan perekonomiannya membaik, muncul rencana relokasi tersebut.
"Kita itu terbelenggu masalah Corona dua tahun lebih. Ini juga dianggap belum selesai. Tahu-tahu direlokasi di tempat yang baru. Pemerintah sendiri juga tidak menjamin kesejahteraan PKL sendiri," keluh dia.
Baca Juga: Relokasi PKL Malioboro demi Keadilan Semua Pihak
Aduan ke LBH sendiri, lanjut Purwandi ada bantuan hukum yang dapat melindungi para pedagang di tengah polemik itu.
"Harapannya kita mendapat bantuan hukum ya, permintaan kami itu terkabul. Karena memang kita itu awam masalah hukum. Maka dari itu meminta bantuan LBH ini semoga bisa tercapai," ujar dia.
Berita Terkait
-
Bupati Damaikan Guru Supriyani & Orang Tua Siswa, Ketua LBH HAMI Dipecat! Ada Apa?
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Dicap Sama-sama Oligarki, LBH Indonesia Yakin Prabowo Bakal Teruskan PSN Era Jokowi: Endingnya Cuan buat Para Kolega
-
LBH Bongkar 'Dosa-dosa' Jokowi Jalankan PSN: Rezim Otokratik Legalisme Pelanggar Aturan Hukum!
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem