SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) siap kembali melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Bauran secara tatap muka daring dan luring. Bahkan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sendiri akan dimungkinkan berlangsung 100 persen.
Kendati begitu penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat menjadi prioritas demi keamanan dan keselamatan bagi seluruh sivitas akademik yang akan kembali berkegiatan di kampus.
Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik (PIKA) UGM Hatma Suryatmojo menuturkan, kebijakan KBM Bauran ini dimunculkan berdasar hasil survei 1 tahun KBM Daring pada dosen dan mahasiswa di UGM. Dari survei tersebut terungkap bahwa kebutuhan untuk pelaksanaan KBM Bauran sangat dibutuhkan mahasiswa dan dosen.
"Hasil survei memperlihatkan sebanyak 78% dosen membutuhkan pembelajaran secara bauran dan 11% lainnya dapat melaksanakan pembelajaran secara penuh," kata Hatma dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga: 54 Persen Pegawai Pertamina Didominasi Generasi Milenial
Ditambah lagi, ada sekitar 86% mahasiswa yang merasa memerlukan pembelajaran secara bauran atau luring penuh. Sedangkan sisanya sebanyak 14% masih merasa nyaman dengan pembelajaran daring.
Selain menindaklanjuti hasil survei tersebut, kata Hatma, pihaknya juga berpedoman pada SKB 4 Menteri terbaru tentang pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Sehingga berbagai persiapan pun terus dilakukan untuk memaksimalkan penerapan secara langsung nantinya.
Ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi oleh mahasiswa sebelum akhirnya kembali ke kampus. Di antaranya dengan sudah mendapatkan izin mengikuti KBM Bauran dari orang tua khususnya bagi mahasiswa dengan umur kurang dari 18 tahun.
Diperlukan pula pernyataan dalam kondisi sehat yang dapat dikuatkan dengan surat keterangan sehat. Surat-surat itu bisa diperoleh dari unit Kesehatan Puskesmas atau juga dari Gadjah Mada Medical Center (GMC).
"Selanjutnya juga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal vaksin pertama," terangnya.
Baca Juga: UGM Siap Gelar KBM Bauran, Penerapan PTM 100 Persen Diserahkan kepada Dosen Pengampu
Selanjutnya, jika terdapat mahasiswa yang belum divaksin akan diwajibkan untuk membuat surat pernyataan. Nantinya surat itu berisi keterangan bahwa yang bersangkutan belum mendapatkan kuota vaksinasi atau tidak bisa divaksinasi karena alasan tertentu dalam hal ini memiliki komorbid.
"Nantinya mahasiswa yang belum mendapatkan kuota vaksin akan difasilitasi Satgas Covid-19 UGM untuk segera divaksin agar bisa mengikuti PTM luring," tandasnya.
Hatma menyebut rencananya sistem KBM Bauran tersebut baru akan dilaksanakan pada semester genap atau Februari mendatang.
"UGM siap menyelenggarakan KBM Bauran yang di dalamnya dimungkinkan penerapan PTM 100 persen. Sistem ini akan mulai diimplementasikan mulai semester genap tahun akademik 2021/2022 atau sekitar Februari 2022 dapat dilanjutkan pada semester berikutnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menuturkan hasil evaluasi dari masing-masing fakultas yang ada akan berbeda. Namun pada intinya penerapan prokes di kampus menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan.
"Melibatkan prosedur kesehatannya itu kan cukup betul-betul itu yang nomor satu. Kesiapan prokes itu harga mati untuk berkegiatan, maka kita mengutamakan yang itu sih," ujar Murti.
Di Fakultas Filsafat sendiri, kata Murti, penerapan prokes juga terus dilakukan secara ketat bagi seluruh sivitas akademik yang sudah beraktivitas di kampus. Salah satunya dengan kewajiban memindah barcode PeduliLindungi yang sudah disediakan pada setiap pintu masuk.
"Kita setiap masuk di UGM itu kan ada scan barcode PeduliLindungi di depan. Untuk memastikan juga yang bersangkutan sudah vaksin juga. Kemudian kalau ada kegiatan atau acara-acara tertentu nanti dia perlu antigen gitu-gitu SOPnya. Prokes ketat memang. Bukan kita tidak boleh berkegiatan tidak, hanya berkegiatan tapi diatur seperti prokes tadi," tegasnya.
Berita Terkait
-
Anies dan Alumni UGM Kompak Hadiri Pengukuhan Wamenkeu Jadi Guru Besar, Keberadaan Jokowi Dicari-cari
-
Praperadilan Kandas, KPK Didesak Gerak Cepat Limpahkan Perkara Hasto ke Pengadilan
-
Prof Tumiran Ungkap Strategi Jitu Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen dengan Transisi Energi
-
Jangan Sampai Salah Jurusan! Cek 10 Prodi Sepi Peminat di UGM SNBP 2025
-
Transisi Energi di Indonesia: Peluang Besar atau Hanya Sekadar Ikut-ikutan?
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga