SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) siap kembali melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Bauran antara tatap muka daring dan luring. Bedanya pada KBM bauran kali ini, kampus sudah dimungkinkan untuk melaksanakan perkuliahan secara penuh atau 100 persen bagi mahasiswanya.
Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik (PIKA) UGM, Hatma Suryatmojo menuturkan bahwa aturan itu sebagai tindaklanjut atas SKB 4 Menteri terbaru tentang pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Rencananya sistem tersebut baru akan dilaksanakan pada semester genap atau Februari mendatang.
"UGM siap menyelenggarakan KBM Bauran yang di dalamnya dimungkinkan penerapan PTM 100 persen. Sistem ini akan mulai diimplementasikan mulai semester genap tahun akademik 2021/2022 atau sekitar Februari 2022 dapat dilanjutkan pada semester berikutnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan," kata Hatma dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
Hatma menjelaskan UGM tidak mensyaratkan dosen pengampu kuliah untuk bisa menggelar PTM secara penuh dalam KBM bauran nanti. Namun, perkuliahan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Sehingga memang dalam KBM bauran mendatang kebutuhan tatap muka 100 persen atau tidak itu akan diserahkan kepada dosen pengampu kuliah. Artinya pada KBM bauran ini dosen memiliki keleluasan dalam merancang pembelajaran bagi mahasiswa.
"Jika dosen pengampu kuliah membutuhkan tatap muka 100 persen disilakan. Tetapi yang tidak bisa PTM 100 persen tidak menjadi persoalan, yang menentukan tatap muka di kelas berapa persen itu diserahkan pada dosen pengampu mata kuliah," tuturnya.
Kendati demikian, setiap fakultas dan prodi wajib memberikan kesempatan penyelenggaraan perkuliahan secara bauran. Nanti akan ada tim KBM bauran yang akan diberikan tugas untuk memfasilitasi penyelenggaraan kuliah secara bauran itu.
"Saat ini tim KBM bauran sudah mulai melakukan pemetaan atau pemutakhiran data dosen dan tenaga kependidikan yang eligible melaksanakan KBM Bauran," ungkapnya.
Di samping itu, tim tersebut juga akan memastikan segala kesiapan infrastruktur pendukungnya. Pemetaan juga dilakukan terkait dengan kebutuhan jumlah tatap muka kelas.
Khususnya untuk mata kuliah yang memang disajikan pada semester genap tahun akademik 2021/2022 ini. Tujuannya tidak lain untuk memenuhi capaian pembelajaran mata kuliah yang direncanakan.
"Pada prinsipnya, setiap mata kuliah harus ada porsi tatap muka secara luring yang ditentukan sendiri oleh dosen pengampu mata kuliah," ucapnya.
"Misal nantinya ada dosen yang memiliki komorbid yang menjadikan tidak bisa mengajar secara luring akan dibuatkan tim teaching di prodi untuk memberikan pembelajaran tatap muka langsung,” sambungnya.
Ia menegaskan UGM akan selalu memprioritaskan aspek kesehatan dan keselamatan bagi semua sivitas akademik pada KBM bauran nanti dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya demi kebaikan mahasiswa tapi juga dosen, tenaga kependidikan serta masyarakat sekitar kampus.
Dikonfirmasi terpisah, Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Murtiningsih menuturkan bahwa pihaknya sendiri selama ini memang masih melakukan KBM bauran terarah atau blended learning.
"Kita masih bauran dengan metode pembelajaran blended learning, memadukan antara dua hal itu dengan kapasitas maksimal 50 persen," kata Siti Murtiningsih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka