Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 17 Januari 2022 | 21:05 WIB
Ilustrasi vaksin booster, Tanda Boleh Vaksin Booster (Freepik)

SuaraJogja.id - Kemendikbudristek mulai memperbolehkan kampus-kampus yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-2 untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh atau 100 persen.  Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 tertanggal 21 Desember 2021.

Karenanya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY pun melakukan monitoring dan evaluasi pada kampus-kampus yang siap menggelar PTM mulai semester baru. Kampus yang akan luring diminta segera menjadwalkan pemberian vaksin booster kepada mahasiwa dan civitas akademika lainnya.

"Lebih dari 98 persen mayoritas perguruan tinggi sudah siap menggelar PTM sesuai pedoman dari kemendikbudristek. Karenanya booster mulai dijadwalkan [kampus] untuk yang sudah mendapatkan e-tiket," ungkap Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY, Aris Junaidi usai dilantik di kantor L2Dikti, Senin (17/01/2022).

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM ini, kampus didorong untuk menggelar vaksin booster. Sehingga ada percepatan vaksin di level pendidikan tinggi dalam rangka mengantisipasi munculnya varian-varian baru COVID-19 seperti Omicron selama PTM.

Baca Juga: Setelah Lansia, 32 Ribu Pelaku Wisata DIY Antre Vaksin Booster

PTM memang perlu segera dilaksanakan secara luring karena kekhawatiran terjadinya learning loss akibat terlalu lama pembelajaran daring. Selama dua tahun pembelajaran jarak jauh, resiko menurunnya kemampuan belajar mahasiswa sangat besar

"Oleh karena itu Mendikbudristek mewajibkan PTM harus dibuka agar tidak terjadi learning loss di Yogya. Kan PTM di tingkat bawah (SD-SMA) juga sudah 100 persen," tandasnya.

Untuk mengantisipasi learning loss selama luring kedepan, Aris meminta kampus secara aktif mengembangkan model maupun modul perkuliahan. Dosen pun diminta menyiapkan modul perkulihan online.

"Karena mengacunya pada learning outcome kita mendorong diadakannya pelatihan untuk semua dosen terkait bagaimana menyiapkan modul pembelajaran, melakukan kuliah yang baik. Kita beri pelatihan terus dari pusat," paparnya.

Sementara Rektor UMY, Gunawan Budiyano mengungkapkan soap menggelar PTM 100 persen pada Februari 2022 mendatang. Sembari menggelar PTM, kampus juga menyiapkan vaksin booster bagi civitas akademikanya.

Baca Juga: Nyambi Edarkan Tembakau Gorila, Seorang Driver Ojol Ditangkap BNNP DIY

"Insya Allah karena kita sudah vaksin semuanya. Februari awal kita ada booster juga," jelasnya.

Untuk mengantisipasi paparan COVID-19, PTM di UMY akan digelar meggunakan sistem shift. Dengan demikian mahasiswa tidak datang ke kampus secara bersamaan.

Namun kebijakan itu membuat jam kuliah yang bertambah panjang. Setiap mata kuliah diberikan dua shift, dari pagi hingga siang dan siang hingga malam.

Kebijakan ini membuat beban kerja dosen pun meningkat hingga mencapai 75 persen. Sebab setiap kelas hanya bisa diisi setengah dari kapasitas. Apalagi jumlah mahasiswa UMY mencapai lebih dari 21 ribu.

"Karenanya kampus memberikan insentif kepada dosen yang bekerja lebih," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More