SuaraJogja.id - Kabel telekomunikasi bawah laut yang menghubungkan Tonga dengan seluruh dunia kemungkinan baru dalam satu bulan bisa selesai diperbaiki setelah jaringan tersebut rusak akibat erupsi gunung, kata perusahaan pemilik layanan itu, Rabu.
Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan memunculkan tsunami di Pasifik, menyebabkan kerusakan pada sambungan seluler di kepulauan tersebut pada Sabtu (15/1).
Sebuah kapal spesialis akan berangkat dari Port Moresby pada akhir pekan dalam rangka melakukan perbaikan, kata Samiuela Fonua, kepala perusahaan pemilik layanan kabel komunikasi Tonga Cable Ltd.
Fonua mengatakan perbaikan "kalau beruntung" baru bisa selesai dalam satu bulan.
Perjalanan untuk misi tersebut saja akan membutuhkan delapan atau sembilan hari untuk mengambil peralatan di Samoa, katanya.
Selain itu, ujarnya, misi tersebut juga dihadapkan pada ketidakpastian kondisi perjalanan menuju lokasi pascaerupsi gunung.
"Bisa lebih lama dari itu," kata Fonua melalui telepon dari Auckland, Selandia, Baru. Di kota itu, ia mengoordinasikan misi perbaikan tersebut.
"Kabel-kabel itu berada di sekitar zona gunung berapi. Kami tidak tahu .. apakah kondisinya utuh atau terseret atau tersangkut di bawah air. Kami juga tidak tahu apakah kabel terkubur lebih dalam."
Sementara itu, masyarakat Tonga di luar negeri terus berdoa sambil menunggu kabar dari teman-teman dan kerabat mereka.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Mengarah Utara, Semburan Abu Mencapai 1.500 Meter
Operator telekomunikasi Digicel mengatakan jaringan domestik berada dalam keadaan aktif di pulau paling padat penduduk di Tonga.
Perusahaan itu saat ini memusatkan upaya untuk memperbaiki sambungan internasional.
Berita Terkait
-
Dampak Tsunami Tonga, Sejumlah Desa Hancur hingga Bangunan di Pulau Atata Lenyap
-
Pulau-pulau Kecil di Tonga Porak Poranda Akibat Letusan Gunung Berapi dan Tsunami
-
Tsunami Tonga: Dahsyatnya Erupsi Gunung Berapi Bawah Laut di Pasifik
-
TV Australia Comot Video Youtuber Indonesia Dikejar Ombak di Pelalawan saat Beritakan Tsunami Tonga
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
Terkini
-
Video Call 'Bocil' Picu Amarah: Pria Gunungkidul Tega Habisi Nyawa Kekasih Gelap di Losmen Jogja
-
Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan
-
Makan Bergizi Gratis Distop Sementara buntut Keracunan Massal di Sleman, Sampel Makanan Diuji Lab
-
Sri Mulyani "Suntik Mati" Pembangunan DIY? Dana Keistimewaan Dipangkas, Visi Membangun dari Pinggiran Terancam
-
Update Kasus Mbah Tupon: Polda DIY Serahkan 6 Tersangka Mafia Tanah ke Kejaksaan Tinggi