SuaraJogja.id - Nasib dua orang pemuda berinisial AEB (21) dan YBA (21) terancam berakhir di jeruji besi. Keduanya diringkus jajaran Satresnarkoba Polresta Yogyakarta lantaran terbukti menyimpan sebanyak 24 ribu pil obat berbahaya dan narkoba selama tiga bulan ini.
Kasat Resnarkoba Polresta Yogyakarta Kompol Deni Irwansyah menjelaskan, kedua pelaku ditangkap pada waktu dan lokasi berbeda. Keduanya berkomunikasi sejak lama untuk menjual barang-barang tersebut.
"Diketahui tersangka ini menjual obat berbahaya di wilayah hukum Polresta Yogyakarta. AEB kami amankan dengan upaya paksa pada 6 Januari 2022 malam. Tersangka merupakan warga yang tinggal di Gamping, Sleman," ujar Deni saat konferensi pers di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (20/1/2022).
Dari tangan AEB, diamankan sejumlah pil bersimbol Y atau Yarindo sebanyak 8.000 pil. Interogasi kembali dilakukan oleh petugas kepada AEB. Tersangka mengaku membeli narkoba tersebut dari orang berinisial YBA di Jawa Timur.
Baca Juga: Bantah Kantongi Nama-nama Artis Pengguna Narkoba, BNN: Kalau Punya Pasti Sudah Kami Tangkap
"Jadi pengakuan pelaku sudah melancarkan aksinya selama tiga bulan terakhir. Setelah itu kami kejar YBA dan tertangkap di rumahnya wilayah Jawa Timur. Sebanyak 16 toples berisi masing-masing 1.000 pil kami amankan, " katanya.
Kedua pelaku bertransaksi secara tatap muka. Pengiriman barang tidak menggunakan jasa ekspedisi.
"Jadi pelaku ini saling bertemu, selanjutnya transaksi dilakukan secara tatap muka, dan barang ini dibawa ke Jogja oleh tersangka AEB," ujar dia.
Tidak hanya pil berjenis Yarindo, polisi juga mengamankan pil jenis Tramadol sebanyak 500 butir dari tangan pelaku.
Deni mengatakan peredaran obat berbahaya ini tentu berdampak pada masyarakat yang mengkonsumsi. Salah satunya mempercepat detak jantung yang jika tidak ada resep dokter mengakibatkan kematian.
Baca Juga: Permohonan Diterima, Fico Fachriza Kini Jalani Rehabilitasi di RSKO
"Sehingga kami lakukan pengamanan dan juga penangkapan para tersangka agar tidak membahayakan nyawa orang lain yang mengkonsumsi itu," jelas Deni.
Lebih lanjut, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 196 UU Nomor 36/2009 tentang Kesehatan.
"Ancaman kurungan penjara 10 tahun atau denda dengan total Rp10 miliar," ujar dia.
Berita Terkait
-
Bantah Kantongi Nama-nama Artis Pengguna Narkoba, BNN: Kalau Punya Pasti Sudah Kami Tangkap
-
Permohonan Diterima, Fico Fachriza Kini Jalani Rehabilitasi di RSKO
-
Napi Berusia 23 Tahun Kendalikan Peredaran Sabu 80 Kg dari Lapas Bengkalis
-
Legislator PKS: Ada KPK Koruptor Makin Banyak, Ada BNN Peredaran Narkoba Makin Besar
-
Ada Stigma Kantongi Deretan Nama Pengguna Narkoba, Kepala BNN Diminta Sikat Bandar bukan Cuma Artis
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Kesombongan Pemain Klub Israel: Kami Tak Takut dengan Rudal Iran!
-
3 Kerugian Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tampil di Piala Presiden 2025
-
Perang Iran-Israel Kian Panas, Pasar Keuangan Global Panik
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi di Awal Pekan, Dibanderol Rp 1.968.000 per Gram
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
Terkini
-
85 Persen Ludes Terbakar, PT MTG Targetkan Mulai Operasi Lagi Tahun 2026
-
Bank Mandiri Perkuat Komitmen Sosial dan Lingkungan Bagi Masyarakat Yogyakarta: Road to MJM 2025
-
Pabriknya Kebakaran, Ribuan Pekerja MTG Terima Pesangon Rp3,9 M: Cukupkah untuk Bertahan?
-
Segera Digelar, Pentas Deru Debu Dari Dasar: Menghidupkan Debu, Meresapi Alam
-
Harga Material Meroket, Jalan di Sleman Terancam Mangkrak? Solusi Ini Diajukan