Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 20 Januari 2022 | 17:13 WIB
Kepala Lapas Perempuan kelas IIB Yogyakarta Ade Agustin - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

4 orang ini ia pisahkan karena ternyata mereka ada yang saling tuding sehingga jika dicampur maka akan terjadi bentrokan. Ade mengakui keempat orang ini kini telah pecah kongsi alias sudah berpisah satu sama lainnya.

Ade menambahkan adanya peristiwa tersebut pihak Polres Gunungkidul meminta atau merekomendasikan LPP untuk melakukan evaluasi. Adanya temuan yang diduga sabu-sabu serta 4 orang warga binaan tersebut karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kurangnya SDM dan alat pengamanan yang kami miliki memang mengakibatkan pengawasan masih kendor,"tutur dia, Kamis (20/1/2022).

Oleh karena itu saat ini sudah ada penambahan X Ray dan Portal Detektor yang digunakan untuk memindai barang bawaan pengunjung. Alat tersebut belum lama tiba dan baru difungsikan beberapa hari ini.

Baca Juga: Napi Berusia 23 Tahun Kendalikan Peredaran Sabu 80 Kg dari Lapas Bengkalis

Ade mengungkapkan kurangnya SDM tersebut berkaitan dengan luasan yang harus mereka lakukan. Saat ini pihaknya hanya memiliki SDM sebanyak 28 orang untuk berjaga 2 sift. Padahal seharusnya 1 sift memerlukan SDM minimal sebanyak 20 orang.

Karena SDM yang minim sehingga dimungkinkan saja barang-barang yang dikirimkan dari luar ada narkoba. Pihaknya terkadang kurang memahami apakah barang-barang yang dikirimkan hanya barang biasa seperti obat biasa ataukah obat terlarang.

"Terus terang pengetahuan kami masih minim. Perlu ada peningkatan pengetahuan terutama tren narkoba saat ini termasuk modus penyeludupannya,"papar dia.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Empat Pria di Tanjungpinang Pesta Sabu-Sabu Dibekuk, Barang Bukti 24,42 gram

Load More