SuaraJogja.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) akan mengupayakan ketersediaan air di lahan kritis yang dikelola masyarakat Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal itu disampaikan Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II Ditjen Bina Bangda Iwan Kurniawan saat meninjau lahan, yang merupakan Program Penerapan Model Pengelolaan Lahan Kritis Berbasis Masyarakat oleh Ditjen Bina Bangda di Bantul pada Kamis (20/1/2022).
Kedatangan Iwan, yang diutus oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Bangda Sugeng Hariyono, itu bertujuan untuk menghimpun berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam mengelola lahan kritis.
"Kami ingin identifikasi, kira-kira untuk melanjutkan (program) apa saja yang perlu kita kembangkan," ujar Iwan.
Baca Juga: Minyak Goreng Dipatok Rp14.000, Stok di Ritel Bantul Laris Diserbu Pembeli
Dalam kesempatan itu, kehadiran Iwan disambut oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul Bobot Ariffi’aidin. Iwan juga sempat berdialog dengan para petani yang terlibat dalam program tersebut. Mereka sempat berdiskusi soal pengembangan pengelolaan lahan kritis, sambil meninjau langsung ke lapangan.
Iwan bercerita, bagaimana dulu Ditjen Bina Bangda menyusun program pengelolaan lahan kritis. Program itu, kata dia, merupakan upaya pemerintah untuk memanfaatkan lahan kritis agar menjadi produktif dengan memberdayakan masyarakat. Sementara peran pemerintah yaitu melayani dan membantu melalui berbagai program.
"Artinya yang menjadi ujung tombak di dalam penanganan lahan kritis itu adalah masyarakat," ujar Iwan.
Pemanfaatan ini juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, dengan menanam pohon yang memiliki nilai ekonomis. Adapun jenis tanaman tersebut yakni yang dapat menyerap air saat musim hujan, dan bisa mengairi saat musim kemarau.
"Artinya bukan hanya berdampak pada pendapatan petani saat menanam, tetapi dampaknya juga terhadap lingkungan," terang Iwan.
Baca Juga: Kondisi Covid-19 di Bantul Terkendali, Bupati: Masyarakat Mulai Abai Prokes
Sementara itu, Tugimin (62) salah satu petani penggarap lahan kritis tersebut mengakui, ketersediaan air menjadi permasalahan yang dihadapi para petani. Karena itu, mereka mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Di lain sisi, dia menyebutkan saat ini ada 147 petani yang tergabung dalam Kelompok Petani Lestari Mulyo yang turut mengelola lahan tersebut.
Adapun luas lahan yang dikelola para petani yaitu seluas 35 hektare. Dari luas tersebut, 32,3 hektare di antaranya ditanami berbagai jenis pohon seperti durian, kelengkeng, dan sebagainya. Sementara sisanya, 2,7 hektare dikelola Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai Agro Wisata Bukit Dermo.
Berita Terkait
-
Tinjau Langsung Kondisi Tanjung Adikarto, Kemendagri Siap Jembatani Upaya Pembangunan Lanjutan
-
KORPRI Kemendagri Salurkan Bantuan Peduli Gempa di Kabupaten Pandeglang
-
Kasus Korupsi PEN Daerah, Eks Dirjen Kemendagri Jelaskan Mekanisme Dana PEN Ke KPK
-
Kemendagri Apresiasi Realisasi APBD 2021 lebih Tinggi Dibanding Tahun Sebelumnya
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Timses Prabowo Gibran Masuk Jajaran Dewan Komisaris Pertamina, Intip Rekam Jejaknya
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
Terkini
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali