Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Jum'at, 21 Januari 2022 | 20:12 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)

SuaraJogja.id - Data pemerintah ibu kota India, New Delhi memperlihatkan bahwa kasus baru COVID-19 turun separuh lebih dari puncak 28.867 kasus pada 13 Januari dan lebih dari 80 persen ranjang rumah sakit di kota tersebut kosong.

Pemerintah setempat pun, Jumat (21/1/2022), berencana mencabut pembatasan COVID-19 selama akhir pekan dan mengizinkan sebagian kebijakan bekerja dari kantor (work from office/WFO) bagi kantor swasta setelah kasus baru melandai.

"Mengingat jumlah kasus corona menurun, Kepala Menteri (NewDelhi) Arvind Kejriwal menyetujui usulan tersebut," kata pejabat yang meminta namanya dirahasiakan.

Wakil gubernur setempat, yang harus menandatangani keputusan eksekutif pemerintah daerah, diperkirakan akan meninjau usulan tersebut dan menyetujuinya pada Jumat.

Baca Juga: Bertambah Puluhan Orang, RSDC Wisma Atlet Kini Rawat 2.687 Pasien Positif Covid-19

New Delhi menjadi salah satu episentrum pandemi COVID-19 di India selama dua tahun terakhir dan telah merasakan berbagai penguncian dan pembatasan sejak gelombang pertama.

Delhi menerapkan pembatasan jam malam mulai 4 Januari dan meminta sekolah-sekolah serta restoran ditutup selagi kasus yang disebabkan oleh varian Omicron mencuat.

Belum diketahui apakah pembatasan jam malam pada hari biasa juga bakal dihapus.

Massa di New Delhi pekan ini memprotes agar pembatasan COVID-19 dicabut.

Pejabat setempat mengatakan bahwa kasus COVID-19 baru-baru ini lebih sedikit dengan sebagian besar masyarakat melakukan pemulihan di rumah.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Beberkan Kasus Positif Covid-19 Indonesia Naik Lima Kali Lipat dalam Tiga Pekan Terakhir

Pusat bisnis Mumbai juga melaporkan penurunan besar jumlah kasus COVID-19 sejak mencapai puncaknya pada awal Januari ini. [ANTARA]

Load More